Rabu, 20 Juni 2018, saya tidak sengaja membuka halaman kompasiana melalui pencarian artikel mengenai guru. Â Sejenak teringat bahwa beberapa tahun lalu sempat bergabung dengan kompasiana dan belajar untuk menulis melalui situs ini. Setelah mengisi alamat email dan password yang masih terus diingat sampai sekarang, akhirnya situs kompasiana milik saya pun berhasil terbuka. Mengejutkan sekali, ternyata saya terakhir kali menulis dalam halaman ini tepatnya 5 tahun lalu (tercatat pada artikel sebelumnya yang saya tulis).
Ada rasa malu karena 6 tahun lalu, saya begitu berapi-api ingin belajar untuk menulis. Namun, jauh panggang dari api. Hari ini, saya perlu berjuang lagi untuk memulai belajar menulis. Pernyataan dan pertanyaan mulai muncul dalam pikiran, "menulis kok susah amat ya?", "ngapain aja selama 5 tahun ini?", "padahal bahan yang bisa dijadikan tulisan kan banyak", "emang sibuk banget ya selama ini?", dan lain-lain. Ah sudahlah, jika terus membiarkan pertanyaan dan pernyataan itu menghasut pikiran, alhasil saya tidak akan memulai menulis lagi.
Bagi sebagian orang, menulis merupakan hal yang sudah sangat lumrah. Banyak orang dapat menghasilkan karya tulis berupa cerpen, puisi, jurnal, paper, dan sebagainya dengan sangat mudah. Sepertinya mereka tidak pernah kehabisan ide dan selalu ada waktu untuk menuangkan ide-ide tersebut dalam bentuk tulisan. Namun, bagi sebagian orang lagi termasuk saya, menulis tak semudah dibayangkan. Butuh perjuangan yang keras dalam memikirkan ide untuk ditulis dan mencari waktu yang tepat untuk menuangkan ide-ide tersebut menjadi sebuah karya.
Sekitar seminggu lalu, saya diberi kesempatan untuk belajar melalui pelatihan menulis untuk pemula. Ternyata ada beberapa mitos seputar menulis yang dapat meruntuhkan niat kita untuk bisa menulis.
Mitos #1: Tidak ada waktu. Saya sendiri termasuk orang yang termakan mitos ini, karena saya selalu merasa tidak punya waktu untuk menulis. Waktu yang diberikan, saya habiskan untuk persiapan mengajar, membaca materi yang berkaitan dengan pengajaran, istirahat, evaluasi pekerjaan murid-murid, administrasi, dan pada akhirnya tidak ada waktu saya sisihkan untuk menulis.
Sebenarnya, bukan tidak ada waktu untuk menulis! Namun, saya masih kurang mengatur waktu dengan baik. Jika saya mengatur waktu dengan lebih baik, sudah pasti akan ada waktu menulis setiap hari yang dapat saya sisihkan dari jadwal kerja saya. Carilah waktu terbaik itu, apakah pagi, siang, sore, atau malam hari? Tentukan durasi untuk menulis, apakah 5 menit, 10 menit, 15 menit, 30 menit atau 1 jam? Semua tergantung kenyamanan kita sehingga bisa mempunyai waktu untuk menulis.
Mitos #2: Menulis harus panjang. Jika banyak orang berpikir bahwa tulisan yang berkualitas harus panjang, ternyata tidaklah demikian. Jika kita bisa menghasilkan tulisan singkat tetapi bermakna, maka hal itu jauh lebih baik daripada tulisan yang panjang tetapi kurang menggigit. Menulis tidak harus panjang, tetapi yang jauh lebih penting adalah tulisan kita bermakna dan bisa menjadi inspirasi bagi orang lain.
Mitos#3: Tidak ada ide. Dulu saya sempat kesulitan untuk mencari ide untuk menulis. Ternyata, ide yang bisa dituangkan menjadi tulisan sangat dekat dengan kita, bahkan ada di sekitar kita. Jangan membayangkan ide terlalu tinggi dan sulit untuk digapai. Kita bisa menulis tentang kejadian yang kita alami sehari-hari, baik kejadian kecil maupun kejadian besar ataupun yang berkesan bagi kita.
Sangat sederhana dan bisa melatih kita untuk membiasakan kebiasaan menulis. Tidak ada alasan lagi tentunya untuk bilang kita tidak punya ide untuk menulis. Selain itu, kita bisa menulis tentang hobi atau minat kita, respon terhadap kejadian yang baru saja terjadi, respon terhadap buku yang baru saja kita baca, dan masih banyak ide lain lagi. Intinya, ide itu tidak akan pernah lenyap!Â
 Jika kita sudah tahu bahwa mitos-mitos di atas itu salah, maka mulailah untuk berkomitmen untuk menulis. Niat untuk menulis jika tidak dibarengi dengan komitmen dan konsistensi, maka tidak akan membuahkan hasil. Beranilah bertanya dan belajar kepada teman-teman yang rajin menulis sehingga kita bisa lebih semangat juga untuk menulis. Tunggu apa lagi, ayo mulai menulis!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H