Mohon tunggu...
Muhammad Rizal
Muhammad Rizal Mohon Tunggu... lainnya -

mahasiswa UIN SUNANKALIJAGA YOGYA lives are simple and relaxed

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Drama real madrid

26 Desember 2012   18:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:59 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13565450141013702154

Real Madrid tertinggal 16 angka dari Barcelona di Liga Spanyol. Ini bukan sebuah kebetulan. Ada yang hilang dari kubu Jose Mourinho. Yaitu, daya juang. Jarang sekali Real Madrid mampu mengejar ketertinggalan gol. Ada kalanya, Los Blancos yang sudah unggul terlebih dahulu, justru gigit jari karena terbobol, meraih hasil seri, bahkan kalah. Ketika Real Madrid menang 2-1 atas Barcelona di Piala Super Spanyol awal musim ini, jarang yang mencatat bahwa kala itu Los Blancos sudah mulai menunjukkan gejala merosotnya daya juang tim. Dalam pertandingan yang mengantar trofi kedua pada tahun ini untuk Jose Mourinho, Madrid semestinya bisa mencetak 3 hingga 4 gol di babak pertama. Ketika itu, segalanya tertutup oleh keberhasilan Los Blancos. Namun, hal ini tak terjadi di partai-partai lainnya. Real Madrid dikenal sebagai tim ulet, pantang menyerah hingga peluit terakhir. Yang terjadi malah sebaliknya. Seperti ketika melawan Getafe. Madrid unggul 0-1 terlebih dahulu sebelum dibekap oleh kubu Colisseum Alfonso Perez 2-1. Saat dibekap oleh Sevilla dan Real Betis dengan skor kembar 1-0 pun, gol-gol lawan terjadi dalam 20 menit pertama. Tapi sepanjang laga, pasukan The Special One gagal mencetak sebiji gol balasan pun. Dalam tiga pertandingan terakhir, Madrid malah tak pernah menang. Dua kali tumbang dan sekali seri. Kala melawan Celta Vigo (2-1) dan Malaga (3-2) mereka tak bisa mengejar defisit 2 gol untuk memaksa hasil imbang. Dan ketika melawan Espanyol, Los Blancos gagal mempertahankan skor 2-1. Dalam beberapa kesempatan, Real Madrid baru menunjukkan daya juangnya ketika bertemu tim tangguh. Kita masih ingat dengan dua gol di tiga menit terakhir yang membuat Los Blancos yang tertinggal 1-2 mampu menraih kemenangan atas Manchester City. Hal yang sama terjadi ketika mereka bersua Athletic Bilbao (5-1) dan Atletico Madrid (2-0). Di luar itu, entah mengapa rekor 100 poin dan 121 gol musim lalu seperti mengurangi antusiasme Real Madrid. Di sisi sebaliknya, Barcelona justru menunjukkan apa yang tak dimiliki sang rival. Barca terlihat senantiasa mampu bertarung selama 90 menit dan memetik kemenangan di menit-menit terakhir, seperti dalam duel melawan Sevilla dan Glasgow Celtic. Tanda bahwa mantra magis Jose Mourinho, yang dikenal sebagai ahli motivasi, kembali harus bekerja ekstra.

Pahlawan memang tidak harus selalu menang. Pepatah bilang begitu, real Madrid mungkin kurang beruntung dalam liga musim ini. Akan tetapi, mou pelatih real Madrid menyatakan bahwa dia lebih focus membawa timnya pada piala copa del ray dan champion yang sangat di impikan oleh pelatih ini dalam musim ini. Karena musim lalu sudah mendapatkan gelar liga dan sekarang pun mengincar kemenangan copa del ray dan champion.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun