Atau mungkin pemborosan air ini masih sering kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Maka, masing-masing dari kita perlu untuk mengintrospeksi cara menggunakan air agar tidak masuk dalam pemborosan.
Dalam sebuah hadits Rasulullah mencontohkan menghemat air meskipun dalam berwudhu.
"Rasulullah SAW mandi menggunakan air sebanyak satu sha' hingga lima mud. Sedangkan pada saat wudhu', beliau menghabiskan air sebanyak satu mud," (HR Bukhari dan Muslim)
Jika diuraikan, maka satu sha' adalah empat mud. Kurang lebih satu muda adalah setengah liter atau banyaknya air memenuhi dua telapak tangan orang dewasa.
Dengan jumlah air yang jika dilihat tidak terlalu banyak ini ternyata telah mampu untuk memenuhi kebutuhan bersuci. Hal ini menjadi contoh agar kita dapat memanfaatkan air dengan efisien dan tidak berlaku boros.
Senada tentang perintah menghemat air terdapat pada hadist yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Ibnu Majah.
Rasulullah pernah menemui Sa'ad yang sedang berwudhu. Dia berwudhu dengan banyak air. Melihat hal itu Rasulullah SAW menegurnya: "Mengapa engkau berbuat boros?" Sa'ad menjawab, "Apakah dalam air juga ada pemborosan?". "Ya, meskipun engkau berada di sungai ataupun lautan" Jawab Rasulullah SAW. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Walaupun berada dalam lautan dan sungai dengan kondisi air yang melimpah pun ternyata Rasulullah tetap menekankan untuk menghindari pemborosan air.
Demikian pentingnya berhemat air menurut pandangan Islam. Semoga bisa membuka wawasan kita, melalui YDSF Peduli.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H