Mohon tunggu...
Yogan Daru Prabowo
Yogan Daru Prabowo Mohon Tunggu... Lainnya - Urban and Regional Planner - Sustainable Tourism Planner - Area Structuring Analyst

Seorang abdi negara di daerah yang memiliki latar belakang pendidikan yaitu Perencanaan Wilayah dan Kota/Teknik Planologi dengan jabatan sebagai analis penataan kawasan. Saat ini sedang melanjutkan studi di STP Trisakti Program Pascasarjana Pariwisata. Berpikir secara kritis, teoritis, dan analitis terhadap isu permasalahan yang ada untuk mampu menghasilkan solusi logis dan inovatif berorientasi terhadap kemaslahatan masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perwujudan Paradigma Baru Pariwisata Indonesia Melalui Pengembangan Geopark

2 Mei 2021   14:31 Diperbarui: 2 Mei 2021   14:36 885
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pariwisata Nasional telah memegang peranan penting terhadap perekonomian bangsa. Saat ini, memang tidak bisa dipungkiri bahwa pariwisata merupakan primadona baru bagi perekonomian Indonesia karena pertumbuhannya yang sangat bagus (Yoeti, 2004). Bahkan sektor pariwisata bagi Indonesia saat ini sudah menjadi core ekonomi yang menyumbang devisa sangat besar bagi perekonomian Nasional melalui keunggulan komparatif maupun kompetitif yang dimiliki. Oleh karena itu, melalui kebijakan pembangunan Nasional yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024, pariwisata akan menjadi leading sector bagi pembangunan perekonomian Nasional.

Pembangunan pariwisata Nasional ke depan berdasarkan arahan dalam RPJMN ialah dengan menciptakan nilai tambah pariwisata, sehingga dapat dikatakan telah terjadi pergeseran paradigma dari "Quantity Tourism" menjadi "Quality Tourism Experience". Wisatawan tidak lagi terfokus menikmati sun-sea and sand, tetapi mulai berubah ke jenis wisata yang menampilkan eksotisme produk atau kreasi budaya, peninggalan sejarah serta lingkungan setempat (Nugroho, 2011). Adapun nilai-nilai utama dalam Quality Tourism Experience menurut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI antara lain pariwisata berkelanjutan, sumber daya manusia (SDM) terampil, kepuasan pengalaman, diversifikasi produk dan jasa, dan adopsi teknologi. Salah satu prioritas pemerintah Indonesia terkait pengembangan destinasi pariwisata yang mencakup nilai-nilai utama Quality Tourism Experience ialah pengembangan taman bumi atau Geopark.

Geopark adalah suatu kawasan geografis dimana situs warisan geologi merupakan bagian yang holistik dengan konsep perlindungan, pendidikan dan pembangunan berkelanjutan. Sinergi antara keragaman geologi, keanekaragaman hayati dan keragaman budaya harus disorot sebagai bagian integral dari setiap Geopark (UNESCO, 2010). Secara singkat Geopark ini merupakan bentuk pemanfaatan ruang kawasan lindung yang juga merupakan sebuah kesempatan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan (Setyadi, 2012). Indonesia telah memiliki regulasi yang menjadi pedoman dalam pengembangan Geopark melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2019 tentang Pengembangan Taman Bumi (Geopark), yang mana telah disebutkan mengenai definisi Geopark atau Taman Bumi adalah sebuah wilayah geografi tunggal atau gabungan, yang memiliki Situs Warisan Geologi (Geosite) dan bentang alam yang bernilai, terkait aspek Warisan Geologi (Geoheritage), Keragaman Geologi (Geodiversity), Keanekaragaman Hayati (Biodiversity), dan Keragaman Budaya (Cultural Diversity), serta dikelola untuk keperluan konservasi, edukasi, dan pembangunan perekonomian masyarakat secara berkelanjutan dengan keterlibatan aktif dari masyarakat dan Pemerintah Daerah, sehingga dapat digunakan untuk menumbuhkan pemahaman dan kepedulian masyarakat terhadap bumi dan lingkungan sekitarnya.

Konsep Geopark sendiri pada dasarnya memelihara sumber warisan geologi, hayati, dan budaya pada sebuah lanskap, yang kemudian telah berkembang sebagai pembangunan agar terjadi keseimbangan antara keperluan pelestarian dan pembangunan berkelanjutan (Komoo, 2010). Melalui pengembangan Geopark juga akan menjadi peluang bagi pembangunan perdesaan untuk mampu mengurangi tingkat pengangguran maupun migrasi dikarenakan komunitas lokal dilibatkan dalam aktivitas Geopark seperti konservasi hingga kegiatan pariwisata (Farsani et al., 2011). Indonesia telah memasuki era pengembangan kepariwisataan melalui konsep Geopark yang mengedepankan pola perlindungan (konservasi), pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat (Oktariadi dan Suhendar, 2020). Dengan demikian, paradigma baru yaitu "Quality Tourism Experience" yang mengandung nilai-nilai utama pariwisata berkelanjutan, SDM terampil, kepuasan pengalaman, diversifikasi produk dan jasa, serta adopsi teknologi dapat diwujudkan melalui pengembangan Geopark.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun