Mohon tunggu...
Yohanes Budi
Yohanes Budi Mohon Tunggu... Human Resources - Menulis kumpulan cerpen "Menua Bersama Senja" (2024), Meminati bidang humaniora dan pengembangan SDM

https://ebooks.gramedia.com/id/buku/menua-bersama-senja

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hari Itu, Air Laut Libur Melaut

13 September 2022   16:06 Diperbarui: 13 September 2022   16:26 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pantai Karang Jahe, Lasem (dokpri)

Hari itu
Matahari (telah) berhenti mengantar waktu,
Malam mulai berkabut,
deru ombak tak lagi ganas beradu,
penjual otak-otak ikan tenggiri pun beranjak menepi

Dermaga sepi, berhenti meratap sendu, 

Air laut yang seharian berlari, akhirnya terhempas (berulang) di pinggir waktu,
Meski, sesekali merebut paksa kerang-kerang dari akarnya satu-satu
sambil meniup bulu-bulu landak yang diam terpaku,
masih ragu.

Hari itu
air laut mengayunkan ombaknya tanpa ragu,
Mengikis jenuh yang mulai berjamur,
saat berpasang mata tetiba rabun
pun telinga-telinga mendengar terompet kabar yang tak perlu

Hari itu
air laut menepi ke ujung waktu
mencongak butiran-butiran pasir yang berdebu,
lalu bernyanyilah angkasa mendendang lagu,
beranak-pinak dalam dekapan selaksa rindu

Hari itu
air laut libur melaut,
semalam-malaman berdiam dan bertelut,
lepas jiwa lepas raga tanpa takut,
bersujud,

takjub.

GG: Anyer, 6 Agt. 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun