Pesantren merupakan suatu lembaga pendidikan yang identik dengan pengembangan pembelajaran agama. Di pesantren pendidikan agama lebih banyak diajarkan dari pada pendidikan umum. Pendidikan di pesantren juga lebih menekankan kepada hubungan antara makhluk dengan tuhannya, makhluk dengan makhluk, dan makhluk dengan alam yang didasarkan kepada kalam allah (Al-Qur’an) dan sunnah nabi dengan ciri khasnya yang unik dan tradisional.
Era globalisasi sekarang khususnya pada era society 5.0 menjadi tantangan baru bagi santri untuk merubah metode pembelajarannya dari yang manual menjadi digital atau tetap mempertahankan ciri khasnya yang unik dan tradisional. Oleh karena itu, kyai sebagai pimpinan pesantren harus lebih bijak dalam melihat perkembangan zaman yang serba teknologi, agar para santri bisa memanfaatkan teknologi digital sebagai sarana pembelajaran yang lebih efektif, agar tidak tertinggal jauh oleh peradaban dan tidak dipandang sepele oleh masyarakat sekarang.
Dengan demikian, para santri harus mulai belajar hal-hal baru utamanya adalah teknologi agar para santri tidak hanya menguasai materi tentang kitab-kitab kuning, tetapi juga bisa menyelesaikan problem sosial dengan bijak dan berlandaskan hukum yang benar, tanpa melepas ciri khasnya yang dipegang teguh oleh ulama’ dahulu.
Berikut beberapa manfaat perkembangan teknologi bagi pesantren:
- Media ruang dakwah
- Dengan pesatnya kemajuan teknologi, para santri bisa meluaskan ruang dakwahnya melalui jejaring sosial seperti youtube, facebook, instagram, dll yang mencakup masyarakat luas. Tidak seperti dulu para alumni-alumni pesantren yang hanya bisa melakukan dakwah di lingkungan sekitarnya saja.
- Media pembelajaran
- Dengan kemajuan teknologi juga berpengaruh pada pesatnya perkembangan pendidikan yang lebih up to date tanpa memerlukan waktu yang sangat lama dan dapat menerima informasi dari mancanegara dengan cepat.
- Efisiensi media
- Persoalan yang kerap terjadi dipesantren adalah kurang efisiennya sistem administrasi karena banyak pesantren yang hanya mengandalkan kertas sebagai satu-satunya media administrasinya, alhasil jika kertas tersebut hilang maka semua data administrasinya juga akan hilang dan bingung untuk mendapatkan kembali data yang hilang. Dengan adanya iptek, dalam mengurus administrasi bisa dicatat dan disimpan di memory card atau flashdisk yang lebih efisien tempat dan waktu.
Adapun dampak negatif perkembangan teknologi di pesantren, antara lain:
- Maraknya pornografi
- Semakin canggihnya teknologi menjadikan semakin mudahnya akses terhadap situs pornografi, oleh karena itu semua kalangan baik keluarga,masyarakat,dll harus bisa mencegahnya dan harus meningkatkan keimanan diri agar bisa menghindarinya.
- Game online dan sosial media
- Keberadaan Game online dan sosial media juga mengganggu konsentrasi para santri, karen adengan adanya Game online dan sosial media para santri malah ketagihan (candu) dan menjadikan lalai yang berakibat menurunnya prestasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H