Mohon tunggu...
yazidharis
yazidharis Mohon Tunggu... Teknisi - Mahasiswa Universitas Pamulang

16 Desember 2024

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bahasa: Cermin Budaya dan Identitas di Era Globalisasi

17 Desember 2024   00:00 Diperbarui: 17 Desember 2024   00:00 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.com/misteraans

Bahasa: Cermin Budaya dan Identitas Bangsa di Era Globalisasi

Bahasa adalah salah satu komponen terpenting yang membentuk identitas suatu bangsa karena ia tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi tetapi juga mencerminkan budaya, prinsip dan kebiasaan yang dimiliki oleh suatu masyarakat. Dalam situasi seperti ini, bahasa dapat dianggap sebagai representasi dari cara berpikir, perspektif, dan norma sosial yang dimiliki oleh suatu komunitas.

Setiap bahasa memiliki ciri unik yang menunjukkan budaya penggunanya. Misalnya, dalam bahasa Indonesia ada banyak kata dan ungkapan yang terkait dengan tradisi, lingkungan alam, dan kehidupan sehari-hari orang. Ini menunjukkan bagimana bahasa dapat menyimpan pengetahuan dan pengalaman historis bangsa.

Sebagai contoh, istilah lokal sering kali tidak memiliki sinonim dalam bahasa Indonesia atau bahasa asing lainnya. Ini menunjukkan kekayaan dan kedalaman budaya lokal yang orang asing mungkin tidak dapat memahami sepenuhnya. Jadi, menjaga bahasa daerah sama pentingnya dengan menjaga budaya.

Bahasa juga berfungsi sebagai cara masyarakat menyebarkan nilai-nilai moral. Kita dapat memahamo prinsip kehidupan yang dijunjung tinggi oleh masyarakat melalui proverbia atau pepatah yang ada dalam suatu bahasa. Misalnya, pepatah Indonesia "Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh" menunjukkan betapa pentingnya persatuan dan kerja sama untuk mencapai tujuan bersama.

Bahasa dan budaya yang bertahan hidup semaki sulit di era globalisasi saat ini. Bahasa lokal sering diancam oleh pengaruh budaya asing yang kuat melalui media dan teknologi informasi. Banyak generasi muda yang suka menggunakan bahasa internasional seperti Inggris dalam kehidupan sehari-hari, yang dapat mengikis identitas budaya.

Oleh karena itu, melestarikan bahasa merupakan bagian dari melestarikan budaya. Agar generasi berikutnya tetap terhubung dengan akar budaya mereka, penting untuk mendorong penggunaan bahasa daerah di komunitas dan sekolah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun