Mohon tunggu...
Yazid Baarram
Yazid Baarram Mohon Tunggu... Desainer - Teknik Arsitektur

41221110016 - S1 Teknik Arsitektur - Universitas Mercu Buana - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

21 November 2024   18:23 Diperbarui: 21 November 2024   18:23 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perjalanan Spiritual dan Transformasi

Pada tahun 1928, BRM Kudiarmadji membuat keputusan besar yang mengubah hidupnya. Ia melepaskan gelar kebangsawanannya dan memilih nama Ki Ageng Suryomentaram sebagai identitas barunya. Keputusan ini mencerminkan tekadnya untuk hidup sebagai rakyat biasa dan mendalami kebatinan.

Selama perjalanan spiritualnya, Ki Ageng Suryomentaram banyak berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai lapisan sosial. Pengalaman ini memberinya wawasan mendalam tentang kebutuhan, perjuangan, dan kebahagiaan manusia. Ia mengembangkan pemikiran bahwa kebahagiaan sejati bukan berasal dari materi atau status sosial, melainkan dari pemahaman mendalam atas diri sendiri.

Pengembangan Ajaran "Kawruh Jiwa" 

Ajaran utama Ki Ageng Suryomentaram dikenal sebagai "Kawruh Jiwa", yang berarti ilmu jiwa. Inti ajaran ini adalah pengenalan diri atau introspeksi yang bertujuan untuk memahami hakikat kehidupan. Menurutnya, manusia sering kali tidak bahagia karena mereka terjebak dalam nafsu, ambisi, dan ego.

Ki Ageng membagi pemikiran ini menjadi beberapa konsep penting:

  • "Aku sejati": Jiwa manusia yang murni dan tidak terpengaruh oleh hawa nafsu.
  • "Aku palsu": Jiwa yang terdistorsi oleh keinginan duniawi.
  • Kesederhanaan: Hidup dengan hanya memenuhi kebutuhan esensial dan menjauhi kemewahan berlebihan.
  • Kejujuran: Kunci untuk mencapai kebahagiaan sejati dan kedamaian batin.

Ajaran ini disampaikan dalam bahasa yang sederhana dan dapat dipahami oleh masyarakat umum. Hal ini menjadikan kebatinan Ki Ageng Suryomentaram relevan bagi semua lapisan masyarakat, tidak hanya kalangan intelektual atau spiritual. 

Pengaruh dan Warisan

Ki Ageng Suryomentaram dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan dekat dengan rakyat. Ia sering memberikan ceramah dan diskusi tentang kehidupan, kebahagiaan, dan introspeksi, baik kepada petani, pedagang, maupun cendekiawan.

Warisan pemikirannya tetap relevan hingga hari ini. Ajaran "Kawruh Jiwa" tidak hanya diterapkan dalam konteks kehidupan pribadi, tetapi juga dianggap relevan dalam bidang kepemimpinan, pendidikan, dan pencegahan korupsi.

Akhir Hidup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun