Mohon tunggu...
Yazid Baarram
Yazid Baarram Mohon Tunggu... Desainer - Teknik Arsitektur

41221110016 - S1 Teknik Arsitektur - Universitas Mercu Buana - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuis 9 - Diskursus Kejahatan pada Pemikiran Teodesi

8 November 2024   22:46 Diperbarui: 9 November 2024   01:02 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa itu Teodise?

Teodise, atau theodicy dalam bahasa Inggris, adalah konsep yang berupaya menjelaskan bagaimana keberadaan Tuhan yang Mahabaik dan Mahakuasa dapat dikaitkan dengan adanya kejahatan dan penderitaan di dunia. 

Secara etimologis, istilah ini berasal dari bahasa Yunani “theos” (Tuhan) dan “dike” (keadilan), yang berarti keadilan Tuhan. Dalam pemikiran filsafat dan teologi, teodise menjadi penting karena memunculkan pertanyaan besar: bagaimana mungkin Tuhan yang baik dan berkuasa penuh membiarkan kejahatan terjadi?

Teodise mencoba menjawab "paradoks kejahatan" ini dengan menyusun argumen-argumen yang dapat menjelaskan hubungan antara Tuhan dan eksistensi penderitaan serta kejahatan. Berbagai pendekatan dalam teodise bertujuan untuk menunjukkan bahwa adanya kejahatan tidak serta-merta meniadakan sifat Tuhan yang baik dan adil.

Modul Prof Apollo
Modul Prof Apollo

Mengapa Konsep Kejahatan dalam Teodise Menjadi Diskursus Utama? 

Kejahatan telah lama menjadi perdebatan utama dalam teologi, filsafat, dan etika, karena kehadirannya mengundang kebingungan dan perdebatan mendalam tentang sifat Tuhan dan moralitas. Bagi banyak orang, kenyataan bahwa begitu banyak penderitaan yang terjadi di dunia ini – seperti kemiskinan, penyakit, kejahatan brutal, dan bencana alam – tampak tidak sesuai dengan gagasan tentang Tuhan yang maha pengasih dan penuh belas kasihan.

Oleh karena itu, konsep kejahatan dalam teodise dianggap sebagai permasalahan mendasar yang harus dijawab untuk memahami Tuhan dan sifat kebaikan-Nya.

Diskursus ini juga mempertanyakan peran Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Apakah Tuhan benar-benar aktif dalam kehidupan manusia atau sekadar membiarkan manusia berjalan sesuai hukum alam yang ada? Dan jika Tuhan tidak terlibat secara langsung, mengapa manusia harus memercayai kebaikan dan kasih Tuhan? Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi sangat mendasar bagi orang yang ingin memahami makna keberadaan mereka dan tujuan akhir hidup mereka.

Modul Prof Apollo
Modul Prof Apollo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun