Mohon tunggu...
M. Yazid Baidhawie
M. Yazid Baidhawie Mohon Tunggu... wiraswasta -

Lahir tidak sekedar menjadi pengamat perubahan belaka, tetapi menjadi bagian dari perubahan itu sendiri. Berubah untuk menjadi lebih baik dan memberi manfaat bagi sekitar...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dibatas Kota itu

21 Juni 2011   13:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:18 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[caption id="attachment_117984" align="alignright" width="300" caption="Wates - Antara Pringsewu & Bandar Lampung"][/caption] Semua beku dan membisu Padahal aku hanya meminta waktu Hingga usainya paruh waktu itu Akupun menyadari Seberapa banyak yang telah aku renggut darimu Kesetiaanmu... Ketakberdayaanmu... Hingga tubuhmu... Tapi, aku hanya meminta waktu Agar aku dapat menepati janjiku padamu Agar tuntas dan lunaslah dosa-dosaku tentangmu Sedangkan senja hari akan berlalu.... [caption id="attachment_117987" align="alignleft" width="710" caption="Lereng Tanggamus"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun