Mohon tunggu...
Yazid Emyu
Yazid Emyu Mohon Tunggu... -

segala yang ku corat-coret adalah anugerah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Prajurit Malam

19 Juli 2011   08:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:33 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pendakian kehidupan masih jauh paman..

Hanya tinggal kita yang tertinggal..

Kaki lemas untuk melangkah..

Tangan tak mampu untuk mengepal..

Yang dulu prajurit sekarang menjerit..

Tiap peluit dari jendral yang pelit..

Sungguh kita tak berdusta pada alam..

Tapi mengapa hanya disisakan malam..

Kita sudah berjuang..

Dengan keikhlasan dan penuh kesadaran..

Mari kita terus berjalan..

Sampai kita sampai pada Ridwan..

Dan kita tinggal menonton keduniawian..

Bersama Sukarno dan Sudirman..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun