Pendakian kehidupan masih jauh paman..
Hanya tinggal kita yang tertinggal..
Kaki lemas untuk melangkah..
Tangan tak mampu untuk mengepal..
Yang dulu prajurit sekarang menjerit..
Tiap peluit dari jendral yang pelit..
Sungguh kita tak berdusta pada alam..
Tapi mengapa hanya disisakan malam..
Kita sudah berjuang..
Dengan keikhlasan dan penuh kesadaran..
Mari kita terus berjalan..
Sampai kita sampai pada Ridwan..
Dan kita tinggal menonton keduniawian..
Bersama Sukarno dan Sudirman..
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!