Mohon tunggu...
Yayat S. Soelaeman
Yayat S. Soelaeman Mohon Tunggu... Penulis - Berbagi Inspirasi

writer and journalist / yayatindonesia@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Amal

4 April 2022   01:09 Diperbarui: 4 April 2022   01:11 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagai air jernih (Foto: www.wallpaperbetter.com)

Sama saja seseorang berenang di atas samudera kesenangan dan di kancah kemewahan;
atau ia bergelut di lautan derita dan di kawah keperihan; 

Tetapi semua pasti akan menemui maut untuk menghentikan hidup,
dan segalanya akan berubah menjadi debu yang tersapu angin;

Lalu di hadapannya nanti tiada yang terlihat,
hanya kekosongan,
kecuali hasil perbuatannya yang baik atau yang buruk. 

Ingin kukatakan, mendekatlah dengan syariat yang engkau yakini.
Namun sesungguhnya, mendekat dengan seluruh hatimu jauh melebihi apa pun,
dan kebaikan terhadap sesama jauh melampaui apa pun;
ia lalu mengalir bagai air jernih yang membasuh jiwamu,
membasahi bumi,
dan menumbuhkan kehidupan;
Itulah yang akan tercatat dan menjadi bagianmu. 

Lalu memohonlah yang sesuai ketetapanmu,
bukan meminta yang di luar akalmu.
Sungguh, keyakinan itu hanya untuk orang-orang yang berpikir;
Bukankah semuanya sudah tercatat di kitab yang terpelihara?
(*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun