Mohon tunggu...
Yayat S. Soelaeman
Yayat S. Soelaeman Mohon Tunggu... Penulis - Berbagi Inspirasi

writer and journalist / yayatindonesia@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sidang Manusia

28 Maret 2022   21:44 Diperbarui: 28 Maret 2022   21:58 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap manusia adalah sendiri;
dan ia akan bercerita dengan jujur selama perjalanannya di dunia.

Ia akan bercerita apa adanya mengenai kebaikan dan keburukan orang-orang yang telah bersamanya.

Ia akan bercerita tentang si Fulan dan si Fulin;
yang di dunia adalah ayahnya, ibunya, anaknya, suaminya, istrinya, saudaranya, tetangganya, atasannya, atau presidennya.

Sangat mungkin dalam persaksian,
seseorang akan bertengkar dengan seseorang lainnya;
yang saat hidup di dunia, keduanya adalah ibu dan anak,
suami dan istri, tetangga dan saudara, atau rakyat dan presiden.

Mengapa kita harus bersitegang di rumah,
dan berseteru di jalanan;
hanya untuk menunjukkan bahwa kita lebih berharga dan lebih benar di dunia ini?

Bukankah ada saatnya kita akan saling berhadapan di depan sidang yang adil nanti?
Di dunia fana' ini,
ikuti saja fitrah masing-masing;
bukankah matamu, telingamu, dan hatimu, masih belum ditutup oleh Tuhanmu? (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun