dan ia akan bercerita dengan jujur selama perjalanannya di dunia.
Ia akan bercerita apa adanya mengenai kebaikan dan keburukan orang-orang yang telah bersamanya.
Ia akan bercerita tentang si Fulan dan si Fulin;
yang di dunia adalah ayahnya, ibunya, anaknya, suaminya, istrinya, saudaranya, tetangganya, atasannya, atau presidennya.
Sangat mungkin dalam persaksian,
seseorang akan bertengkar dengan seseorang lainnya;
yang saat hidup di dunia, keduanya adalah ibu dan anak,
suami dan istri, tetangga dan saudara, atau rakyat dan presiden.
Mengapa kita harus bersitegang di rumah,
dan berseteru di jalanan;
hanya untuk menunjukkan bahwa kita lebih berharga dan lebih benar di dunia ini?
Bukankah ada saatnya kita akan saling berhadapan di depan sidang yang adil nanti?
Di dunia fana' ini,
ikuti saja fitrah masing-masing;
bukankah matamu, telingamu, dan hatimu, masih belum ditutup oleh Tuhanmu? (*)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI