Mohon tunggu...
Rahmat Hidayat
Rahmat Hidayat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penjaga Toko | Toko Rahmat Mandiri | Membaca | Menulis | Puisi | Sosial Budaya | Diari | Jeneponto | Sulawesi Selatan | Email : rahmatcembo@gmail.com | Blog : lentera-turatea.blogspot.com |

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Coba Aja Dulu, Panggil Tukang Kemudian

29 November 2024   21:33 Diperbarui: 29 November 2024   21:33 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pertukangan. Sumber pixabay.com / RUWI-Maschinenbau

Jika terjadi kerusakan pada peralatan atau bagian tertentu di rumahmu, apa yang akan kamu lakukan? Memperbaikinya sendiri atau langsung memanggil tukang?

Mengalami kejadian demikian memang terkadang membuat kita sedikit pusing. Jika punya keahlian dalam hal pertukangan maka tak perlu repot-repot memanggil tukang, tetapi cukup dengan mengerjakannya sendiri. Namun jika tak punya keahlian, maka tak ada pilihan lain kecuali memanggil tukang untuk memperbaikinya.

Memanggil tukang memang cara yang praktis untuk mengatasi suatu kerusakan di rumah apabila persediaan dana untuk itu memang ada. Berbeda jika tak ada persediaan dana yang disiapkan untuk alokasi perbaikan terlebih jika ini terjadi di akhir bulan, dimana isi dompet sedang menipis dan hanya tersisa untuk biaya makan.

Untuk perintilan yang terbilang kecil dan tidak terlalu mahal, mungkin kita bisa saja langsung mengatasinya dengan menggunakan jasa tukang. Dengan pekerjaan yang terbilang mudah, tentunya bayaran tukang juga tidak akan mahal.

Berbeda jika kerusakan itu tergolong parah dan butuh biaya yang gede, maka kita mungkin butuh aktu untuk mengumpulkan dana perbaikannya. Belum lagi dengan biaya tak terduga jika kita salah dalam menaksir jumlah kerusakan.

Menghadapi kondisi yang seperti ini, penting kiranya jika kita mencoba untuk meningkatkan keterampilan yang berkaitan dengan hal teknis kerusakan barang perintilan di rumah. Jangan sampai dikit-dikit langsung tukang, harus ada upaya untuk mengurangi pengeluaran meskipun itu terbilang kecil. Lumayan kan bisa ditabung untuk nambah kuota, jajan cemilan atau untuk bayar listrik.

Memiliki keterampilan dalam hal perbaikan tentu tidak ujug-ujug langsung bisa, butuh proses belajar dan latihan. Setidaknya kita bisa mempelajari hal-hal yang cukup sederhana misalnya penggantian kerang air, pipa bocor, atap bocor, perabot yang rusak dan sambungan listrik. 

Mengerjakan perbaikan di rumah memang terkadang membuat kita merasa khaatir dan pesimis akan hasilnya. Jangan sampai sudah capek-capek ngerjainnya malah tidak membuahkan hasil, lebih-lebih jika malah menambah kerusakan.

Selain persoalan percaya diri, kerguan juga terkadang muncul dari keluarga yang ada di rumah. Bukannya mendukung, malah membuat kepercayaan diri kita semakin down. Namun, tak bisa dipungkiri jika hal ini memang wajar, apalagi bukan kita yang membiayai. Keluarga yang membri biaya pastinya akan merasa was-was mengalami kerugian jika harus ongkos dua kali.

Tetapi perlu diketahui bahwa meningkatkan kemampuan diri butuh suatu pengorbanan seperti kekegalan dalam mencoba. Namun, jika kita sudah mampu melakukannya, maka orang-orang yang awalnya meragukan pastinya akan mulai percaya dan mengapresisasi karena sudah bisa mengurangi biaya perbaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun