Mohon tunggu...
Rahmat Hidayat
Rahmat Hidayat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penjaga Toko | Toko Rahmat Mandiri | Membaca | Menulis | Puisi | Sosial Budaya | Diari | Jeneponto | Sulawesi Selatan | Email : rahmatcembo@gmail.com | Blog : lentera-turatea.blogspot.com |

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Dari Pasar Unik hingga Kuliner Khas, Jeneponto Dijuluki Kota Kuda

17 November 2024   20:01 Diperbarui: 17 November 2024   20:41 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patung kuda di pusat kota Jeneponto. Sumber: Genpi Jeneponto via Facebook.com

Selain gantala jarang, kuliner berbahan dasar daging kuda yang bisa ditemui saat berkunjung ke Butta Turatea yakni 'Konro Kuda' dan 'Coto Kuda' . Konro merupakan masakan sop iga khas di Sulawesi Selatan yang kebanyakan terbuat dari daging sapi. Tetapi di Jeneponto, masakan konro terbuat dari daing kuda sehingga dikenal dengan istilah konro kuda. 

Konro kuda tidak seperti dengan gantala jarang yang sering ditemui pada saat ada hajatan, melainkan lebih sering kita jumpai di warung makan khas daging kuda yang banyak bisa kita dapatkan jika memasuki wilayah Jeneponto. Meski demikian bukan berarti konro kuda tak bisa kita temui selain di warung, hanya saja keberadaan gantala jarang lebih mendominasi saat hajatan.

Sementara itu, coto kuda adalah masakan sop khas  yang terdiri dari irisan daging dan jeroan dengan kuah yang lebih kental dari konro dan memiliki campuran bumbu yang lebih kompleks. Sama halnya dengan konro, masyarakat Sulsel secara umum biasanya  menggunakan daging sapi, tetapi bagi masyarakat Jeneponto, daging kuda adalah pilihan terbaik.

Hidangan coto kuda. Sumber : Arga Arifwangsa / kumparan.com
Hidangan coto kuda. Sumber : Arga Arifwangsa / kumparan.com

Kandungan lemak pada daging kuda yang tidak terlalu banyak menjadi salah satu alasan kebanyakan masyarakat Jeneponto memilih daging kuda dibanding daging sapi. Selain itu, kelembutan daging kuda  memiliki cita rasa tersendiri saat mencicipinya dan membedakannya dengan daging sapi.

Jika berkunjung ke Jeneponto, ada banyak warung yang menyediakan kuliner khas yang terbuat dari olahan daging kuda. Mulai sejak memasuki perbatasan Jeneponto-Takalar hingga Bantaeng, kalian tidak akan kesusahan menemukannya. Sementara untuk di sekitar kota Jeneponto beberapa warung yang cukup terkenal yakni Coto Turatea Belokallong, Warung Coto Balang Loe, dan Warung Noer.

Buat yang belum pernah mencicipi kuliner khas Jeneponto ini agar kiranya bisa mencobanya jika suatu saat berkunjung ke Butta Turatea. Namun, jika belum sempat berkunjung dan hanya berada di kota Makassar, kalian boleh juga mencicipinya di beberapa warung yang menyediakannya. 

Mengutip artikel yang ditulis oleh kompasianer Indah Novita Sari, beberapa tempat yang recomended untuk warung coto kuda yang berlokasi di kota Makassar diantaranya Coto Daeng Lala di Jl. Balang Turungan, Warung Makan Sinar Coto Kuda di Jl. Kapasa Raya, dan Coto Batu Putih SMK 8, Jl. Gn. Batu Putih, Maricaya Baru.

Semoga dengan keunikan pasar dan beragam kuliner khas dari daging kuda yang ada di Jeneponto bisa menarik dan mengundang banyak pengunjung untuk menyaksikan dan mencicipinya secara langsung. Begitu pula dengan "Festival Gantala Jarang" yang digagas oleh Pemda agar kiranya dapat lebih dikembangkan dalam skala besar untuk mengenalkan keunggulan kuliner Jeneponto.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun