[caption id="attachment_349537" align="aligncenter" width="600" caption="Beberapa barang wajib yang akan terbang bersama saya ke Sepang (dok.yayat)"][/caption]
Jangan anggap remeh rasa iseng, rasa narsis dan rasa pede berlebihan. Iya jangan. Saya baru kali itu merasa iseng, narsis dan pede. Sebelumnya nggak pernah, nggak pernah sekali maksudnya. Saya suka banget MotoGP, Anda belum tau kan? Jawab aja belum biar saya enak jelasinnya. Sejak lahir saya bercita-cita nonton balapan MotoGP secara langsung di sirkuitnya. Saya ingin merasakan aura balapan di sana dan terutama pengen ketemu sama idola saya, Valentino Rossi. Anda tau Valentino Rossi kan? Anda harus menjawab tau, iya harus.
Setelah berkali-kali gagal berangkat ke Sepang akhirnya tahun ini saya bisa berangkat ke sana. Iya tanggal 24 Oktober besok saya akan terbang ke Malaysia buat nonton MotoGP. Kenapa Sepang? Karena kalo ke Itali kejauhan pemirsah. Proses pengurusan perjalanan saya ke Malaysia besok ini berkesan. Karena semuanya diurus sendiri, mas Rossi nya lagi sibuk sih.
Saya sudah berniat akan menulis semua moment di Sepang ke Kompasiana, sebagai kompasianer yang baik, tidak sombong tapi tidak rajin menabung. Kemudian… malam itu saya nangkring dengan mas Isjet alias Iskandar Jet, mas Pepih, pak Dian Kelana, mbak Maria Margaretha, mbak Avis, mbak Hastuti selesai acara Beauty Class dengan mbak Paula di kantor Kompasiana.
Setelah ngobrol ngalor ngidul, dengan rasa iseng, narsis dan pedenya saya bilang ke mas Isjet bahwa saya akan nonton MotoGP ke Sepang Malaysia. Mas Isjet tanya saya bisa publish berapa tulisan soal Sepang dalam sehari. Setelah mikir saya bilang empat. Mau bilang empat enam kok ya kebanyakan. Lalu tak terduga.. mas Isjet bilang akan dibuatkan gate tersendiri untuk tulisan-tulisan saya selama di Sepang. Wuih… saya terpesona mendengarnya.
Saat itu masih 3 minggu menjelang keberangkatan saya ke Malaysia. Mas Isjet bilang untuk menghubunginya lagi buat mengurus soal ini. Beberapa hari kemudian, saya memberanikan diri tanya ke mas Isjet soal rencana ini. Jawabannya adalah.. rencana jadi dan akan bernama Remote Control Traveller. Wuihhhhh… (lagi). Teknis mengenai gate ini pun dijelaskan oleh mas Isjet.
[caption id="attachment_349540" align="aligncenter" width="597" caption="Bisik-bisik soal strategi balapan (dok.motogp.com)"]

Harap-harap cemas saya menunggu, menunggu munculnya gate ini dan menunggu keberangkatan saya ke Sepang. Nggak sabar saya buat ke sana. Dream comes true. Lalu hari ini Anda bisa lihat di home Kompasiana. Ada yang berbeda di situ. Ada kotak berisi gate Remote Control Traveller. Reportase saya siap nangkring di situ. Bangga? Bangetttt. Lalu ada tulisan admin yang membuat saya mengharu biru (lebay? Biarin) tentang catatan saya selama di Sepang.
Saya nggak tau tulisan itu nanti dibaca orang apa nggak, yang pasti ada kebanggaan bahwa saya diberi kesempatan oleh Kompasiana seperti ini. Saya bergabung di Kompasiana tahun 2009. Setelah itu saya menemukan kesenangan menulis soal balapan MotoGP. Dari 433 tulisan 239 tulisan di antaranya adalah tulisan soal balapan MotoGP. Dulu ada kompasianer yang namanya mas Erik bilang itu namanya personal branding. Ciyeee personal branding.
Saya nggak peduli soal personal branding, buat saya menulis itu adalah kebutuhan dan dengan adanya gate khusus untuk tulisan saya tentang Sepang sudah merupakan kebanggaan tersendiri buat saya. Terima kasih pada Kompasiana. Tinggal sekarang saya berusaha agar kesempatan yang udah diberikan oleh admin Kompasiana ini bisa saya gunakan dengan sebaik-baiknya. Mudah-mudahan jaringan internet di sana lancar jaya jadi tulisan-tulisan saya bisa terpublish sempurna. Amin.
Mungkin Anda semua bertanya gimana perasaan saya saat ini? Ada yang tanya kayak gini kan? Jawab aja ada. Campur aduk perasaan saya, antara excited plus deg-deg an karena pengen ketemu akang ganteng Valentino Rossi sampai deg-deg an memikirkan reportase saya sukses apa nggak. Saya harap sukses... saya harap banget. Sebegitu excited nya saya sampe saya kurang tidur belakangan ini. Jam segini aja saya masih nulis di Kompasiana, padahal weekend ini merupakan hari yang akan melelahkan buat saya.
Pengalaman dan ilmu adalah hal yang sangat berharga, saya mendapatkannya di Kompasiana. Saya berharap Anda semua juga mendapat pengalaman dan ilmu yang berharga seperti saya hingga Anda akan merasa Kompasiana itu bukan sekedar ngeblog aja.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI