Area La Piazza Kelapa Gading Jakarta siang itu panas, berbanding terbalik dengan kondisi daerah tempat saya tinggal di Jakarta Selatan yang dilanda hujan deras. Saya menyambangi La Piazza Kelapa Gading, Minggu 13 November 2016 dalam rangka KPK Gerebek 28 Jakarta Street Food Festival 2016 bersama beberapa teman kompasianer lainnya.
Jakarta Street Food Festival 2016 (JSFF) ini adalah yang keempat yang diselenggarakan oleh La Piazza Summarecon Kelapa Gading. Konsepnya bernuansa festival, yaitu booth kuliner dibuat di luar ruangan, berjejer di area terbuka La Piazza. Ada 48 booth, 22 gerobak dan 3 food truck yang mengikuti JSFF ini. Area JSFF juga didekorasi dengan semarak yang mencerminkan suasana meriahnya festival.
Setelah datang, saya ngobrol sebentar dengan mbak Indri, PR dari JSFF La Piazza. Kemudian saya mulai berkeliling ke area JSFF. Sudah jam makan siang, maka waktunya saya cari makan. Saya mengelilingi seluruh area JSFF dulu baru memutuskan mau makan apa. Area JSFF masih sepi siang itu, jadi masih enak melihat dengan jelas makanan di seluruh booth yang ada. Ada Nasi Bakar Juara, Sate Taichan “Babe”, Seblak “Aa”, Nasi komplit D’Wangsa, Gulai Sapi Balungan Bon Bon, Cushy Curros, Bakmi Pelangi, Ketan Susu Kemayoran, Bakso Rusuk Samanhudi, Bebek Sinjay, Ketoprak Ciragil dan lain-lain.
Nasi komplit D’Wangsa menjadi pilihan pertama saya. D’Wangsa punya pake pilihan nasi ungu dan nasi hijau. Nasi ungu terbuat dari ubi dan nasi hijau terbuat dari daun suji. Sayang nasi ungu masih dikukus dan belum matang jadi pilihan saya jatuh ke nasi hijau. Pelengkap nasi hijau adalah ayam suir, teri cabai, bihun, telur, dan orek kacang tempe. Cukup lengkap dan mengenyangkan. Pelengkap nasi hijau rasanya manis, jadi tambahan sambal yang pedasnya nampol sungguh membuat makan siang saya sempurna.
Saya mencoba sate Taichan ini. Seporsi sate ayam Taichan isinya 10 tusuk. Daging ayam yang kecil-kecil ditusuk dengan lidi, dibakar dan dibumbui sambal pedas. Tak ada bumbu kacang yang biasa melengkapi sate ayam kebanyakan. Ini memang ciri sate Taichan. Sambal pedas yang melumuri sate Taichan luar biasa pedas bagi lidah teman-teman tapi masih belum memenuhi level tertinggi dari standar kepedasan saya. Masih belum bikin saya megap-megap makannya. Sate ayamnya terasa empuk sekali. Harga sate ini seporsinya 22 ribu rupiah belum termasuk lontong.
Setelah menghabiskan Nasi Hijau D’Wangsa, saya jalan lagi mencari cemilan. Chusy Churros menjadi pilihan saya. Churros adalah donat ala Spanyol. Penganan ini terkenal di kalangan anak muda Jakarta. Churros digoreng lalu diberikan bermacam toping. Di Chusy Churros ada dua macam Churros yaitu Churros dan Chupuff. Churros digoreng dengan kering sekali dan Chupuff lebih basah. Pilihan toppingnya adalah cheese, almond, cookie crumble, oreo, marsmallow dan rainbow springkles. Sementara untuk sausnya ada coklat dark, susu, strawberry, green tea, hazelnut dan aren caramel. Chupuff saus caramel dengan toping almond menjadi pilihan saya, harganya 25 ribu saja.