Ketika Mas Agus Yudhoyono Datang ke Masjid Kami

Lepas Isya kemarin (15/10) ada bisik-bisik tetangga, bahwa salah satu calon gubernur DKI Jakarta yang sedang berlaga, Mas Agus Harimurti Yudhoyono, datang ke masjid di lingkungan kami. Kebetulan ada acara Muharaman di mesjid itu. Masjid Al Istiqomah adalah mesjid besar yang letaknya beberapa ratus meter dari rumah saya. Saya biasa aja menanggapi. Paling kampanye.. pikir saya. Lingkungan rumah saya memang terdapat banyak ulama. Masjid besar ini termasuk mesjid utama di lingkungan saya... daerah Tegal Parang Mampang Jakarta Selatan

Ternyata bisik-bisik tetangga ini benar adanya. Dari pengeras suara mesjid, seorang ulama memberitahukan bahwa Mas Agus Harimurti Yudhoyono sudah datang sejak pukul 20.30 WIB. Dan karena ada acara yang harus ia hadiri, ia tidak bisa berlama-lama hadir di Masjid Al Istiqomah. Melalui pengeras suara ini pula saya bisa mendengar apa ucapan Mas Agus Harimurti.

Mas Agus Harimurti mengatakan alasan kedatangannya yaitu untuk meminta restu atas pencalonan dirinya menjadi Gubernur DKI Jakarta. Mas Agus bilang bahwa belum lama ini ia mengambil keputusan untuk keluar dari TNI. Keputusan ini diambil Mas Agus karena ia ingin memperjuangkan warga Jakarta yang tersingkir dan termarjinalkan. Mas Agus ingin membuat Jakarta menjadi rumah yang lebih maju.

Keluarga Yudhoyono (dok.okezone)

Selain itu Mas Agus bilang ia datang karena ingin terus bersilaturahmi dengan para ulama. Jika komunikasi terjalin baik maka Jakarta akan lebih baik, katanya. Mas Agus ingin terus belajar dan pada kesempatan tadi ia meminta nasihat dari para ulama dalam usahanya membuat Jakarta lebih baik karena pembangunan di Jakarta juga harus mencakup pembangunan akhlak. Nggak lupa Mas Agus mendoakan semua berumur panjang dan sukses serta bahagia lahir batin.

Kepada para anak yatim piatu yang hadir, Mas Agus berpesan agar mereka terus belajar karena perjalanan mereka masih panjang. Juga berpesan pada alim ulama dan para warga agar selalu menyantuni anak yatim. Kita bertanggung jawab pada masa depan mereka, tutupnya. Begitu aja sambutan Mas Agus. Kalem dan lempeng. Ya iyalah.. di masjid kan seharusnya kalem.

Saya nggak liat kehebohan di masjid saat menyambut dan melepas Mas Agus Harimurti. Ibu-ibu tetangga yang bergosip soal kedatangan Mas Agus Harimurti juga tak terlihat di muka rumah saya. Suasananya kalem... dan lempeng.. jadi ngantuk zzzzzzz.....