Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kalo Lo Mau Enak, Enakin Orang Dulu !

28 Januari 2010   08:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:12 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kadang saya sering heran dengan orang yang lebih suka memperjuangkan hidup orang lain daripada hidupnya sendiri. Tanpa balasan, tanpa pamrih, menomorsatukan kebahagiaan orang daripada kebahagiaan sendiri di tengah keterbatasan hidup. Hingga sore itu saya mendapat jawabannya. Dua orang yang luar biasa saya temui secara langsung saat itu. Yang pertama, bapak Hartono, cucu dari baba Gendu. Kalau belum ada yang tahu siapa baba Gendu, saya akan ceritakan sedikit tentang beliau. Baba Gendu sejak lama merawat dan menyembuhkan orang-orang yang menderita kelainan jiwa. Tanpa sepeserpun dipungut bayaran. Tanpa melihat orang-orang yang menderita sakit jiwa itu punya keluarga atau tidak. Telaten luar biasa merawat dan menyembuhkan mereka. Awalnya, baba Gendu yang jawara di daerahnya melihat seorang sakit jiwa tidur di pos ronda. Bukannya mengusir, baba Gendu malah membawanya pulang untuk di rawat. Karena orang itu memperoleh kesembuhan, maka banyaklah orang sakit jiwa yang dikirim ke rumah baba Gendu. Bisakah anda bayangkan berapa biaya yang dibutuhkan untuk merawat orang-orang yang jumlahnya ratusan itu ? Dibutuhkan 3 karung beras dan 1 mobil pick up sayuran per harinya. "Allah SWT selalu memudahkan jalan, menurunkan rejeki Nya asal kita sabar dan ikhlas", begitu pak Hartono berujar. Kesabaran dan keihklasan yang sungguh teruji ketika pak Hartono merelakan jari kelingkingnya tertebas pedang ketika sedang menangkap seorang pasien sakit jiwa. "Daripada dia melukai orang lain dan dirinya sendiri, biar saya aja yang berkorban", begitu dia berkata. Duh... Satu orang lagi yang membuat saya terpana namanya Bidan Aminah. Mungkin banyak yang sudah mengenal ibu ini. Tapi bagi yang belum tahu saya ulas sedikit ya. Bidan Aminah selalu berkeliling dari satu tempat ke tempat yang lain untuk mengobati mereka yang sakit. Tanpa dipungut biaya sepeserpun. Dengan mobil pribadinya yang merangkap ambulans yang dikemudikannya sendiri. Tak jarang bidan Aminah harus memasukkan seorang pasien ke rumah sakit karena sudah parah sakitnya dan membiayai sendiri pengobatan pasien selama di rumah sakit. Tak terbilang harta dan perhiasan bu bidan yang dikorbankan Memang hampir semua pasien yang dibantu oleh bidan Aminah adalah orang-orang yang tidak mampu. "Saya sering pusing karena ketiadaan biaya untuk membeli obat, kasihan para pasien saya. Jangan sampai tambah parah sakitnya. Tapi Alhamdulillah ada saja bantuan dari para dermawan. Kuncinya kita sabar dan Ikhlas", begitu katanya. Lalu apa sih yang mereka ingin dapatkan dari semua yang telah mereka lakukan ? Penghargaan ? Sama sekali bukan. Hanya kepuasan pribadi yang mereka cari. Puas melihat orang lain sembuh, puas melihat orang lain bahagia. Luar biasa ya... Saya masih meraba seperti apa bentuk kepuasan itu hingga saya dengar kata-kata baba Gendu yang diucapkan oleh pak Hartono ... "Kalo lo mau enak, enakin orang lain dulu". Kalimat sederhana yang cukup menohok saya. Menohok anda jugakah ? NB : Kisah mereka lebih detail ada di buku The Se7en Heroes. [caption id="attachment_63317" align="alignleft" width="300" caption="The Heroes : Bp. Hartono, Ben Sohib, Bidan Aminah, Andy F Noya"][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun