[caption id="attachment_133750" align="aligncenter" width="640" caption="Nicky Hayden di Aragon, orang jahil lagi dijahili (dok.MotoGP.com)"][/caption]
Soal jahil menjahili semua orang pasti punya pengalaman, baik itu di posisi menjahili atau jadi korban kejahilan seseorang. Nah, pembalap MotoGP juga ada tuh yang jahil, banyak malah. Salah satu kejadiannya masih hangat, yaitu tadi malam. Kejahilan ini dilakukan oleh pembalap Ducati, Nicky Hayden.
Semalam melalui twitternya, @NickyHayden69, dia melempar tweet yang kalau diartikan dalam bahasa Indonesia artinya begini, “Saya telah mengambil keputusan berat untuk tidak pergi ke Jepang karena level radiasi yang tak aman, saya harap para fans mengerti dan memberi dukungan pada saya”. Saya melihat tweet ini 4 menit setelah di publish.
Nah lho, apa-apaan sih Nicky, begitu pikir saya. Ducati telah mengutus tim sendiri untuk menyelidiki tingkat radiasi di Motegi (maklum Ducati nggak percayaan dan kebanyakan duit). Padahal sebelumnya penyelidik dari FIM juga sudah melakukan investigasi mendalam atas bahaya radiasi di Motegi. Hasilnya kita tahu semua, level radiasi di Motegi masih aman hingga balapan tanggal 2 Oktober besok bisa dilaksanakan. Hasil yang didapat oleh tim penyelidik dari Ducati pun sama.
Akhirnya Ducati memutuskan pergi ke Motegi. Meski dengan berat hati Valentino Rossi menyetujui untuk balap juga di Motegi. Nicky Hayden juga sama. Nah kok tiba-tiba keputusan Hayden berubah? Sempat terpikir bahwa berubahnya keputusan Hayden adalah imbas dari frustasinya para pembalap Ducati atas performa Desmosedici.
Frustasi? Jangan percaya, ini cuma gosip murahan dari saya hehehehehe. Saya melempar gosip ini karena ketika Ducati melakukan test tertutup di Jerez kemarin, tumben-tumbenan hasilnya ditutupi. Tak ada pernyataan pers, tak ada komentar dari crew dan pembalapnya. Rahasia banget deh pokoknya. Kenapa dirahasiakan kalo hasilnya bagus? Atau Ducati sengaja ingin membuat para pencari berita menduga-duga hasilnya. Entahlah. Hanya Ducati dan Tuhan yang tahu hal yang sebenarnya.
Balik ke soal jahil tadi ya, karena saya adalah tipe orang yang doyan berkicau di twitter maka berita panas macam tweet Hayden tadi menjadi sasaran saya untuk ngoceh di twitter. Nggak usah tahulah isi ocehan saya, intinya sih seputaran drama Motegi. Ada yang menanggapi? Alhamdulillah ya, nggak ada hahahahah. Wong curhat kok, ngapain juga ditanggapi.
Ndilalahnya 43 menit kemudian (kerajinan amat kan waktunya dicatat juga) si Hayden melempar tweet lagi yang artinya begini, “Kena deh, saya bercanda kok sama omong kosong saya tentang nggak pergi ke Jepang tadi”. Gubraakkkkk…
Lalu karena dia dapet mention yang heboh barangkali, dia minta maaf atas candaannya dan kalau ada yang tidak terima candaannya dia rela di unfollow. Hihihihihihhi… kebayang nggak sih berapa mention yang dia dapet dari 66.341 follower.
Sejam kemudian dia melempar tweet lagi bahwa dia ada di pesawat yang akan membawanya ke Jepang dan akan online 15 jam kemudian. Sampai tulisan ini saya buat dia belum melempar tweet baru tuh. Jadi ketika dia melempar tweet “tidak pergi ke Jepang” tadi ternyata Hayden sedang dalam perjalanan ke Bandara. Kali aja mobilnya kena macet dan dia belum minum obat jadi isengnya kumat hahahahahha.
[caption id="attachment_133802" align="aligncenter" width="640" caption="Valentino Rossi paling doyan menjahili kamera (dok.MotoGP.com)"][/caption]