Untuk kesekian kalinya, La Piazza Kelapa Gading Jakarta mengadakan festival kuliner. Kali ini dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan, event kuliner ini bertajuk Festival Kuliner Ngabuburit dan mengambil tema dekorasi ala Kampung Sunda. Event ini berlangung sejak 25 Mei hingga 18 Juni 2017. Wah hari ini terakhir nih.
Mengambil lokasi di pelataran La Piazza, Festival Kuliner Ngabuburit 2017 diikuti oleh 52 tenant yang sudah biasa ikut di Festival Kuliner ini. Ada Asinan Sari, Bakso Beranak Plekenut Dewaruci Cirebon, Cwi Mie Malang 'Regia", Indomie Abang Adek Pedas Mampus, Kopi Es Tak Kie, Sate Ayam Madura Bintang 5, Seblak Jeletet Murni, Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih, Mie kocok Bandung Marika dan lain-lain.
Saya menyambangi Festival Kuliner Ngabuburit bersama Kompasianer Penggila Kuliner (KPK) pada Jumat 16 Juni 2017 kemarin. Area festival masih sepi ketika saya datang. Iya tentu saat puasa begini pengunjung belum datang ke area kuliner dan baru datang menjelang berbuka puasa. Mumpung masih sepi, saya berkeliling melihat suasana di tenant-tenant sambil memotret.
Menu pertama yang saya beli adalah Mie Kocok Ceker di tenant  Mie Kocok Bandung Marika.Sejak awal saya sudah dibuat ngeces dengan tumpukan ceker di atas cabai di gerai ini. Saya suka ceker ayam. Untuk sebagian orang mungkin menganggap ceker itu tak ada gunanya karena lebih banyak tulang dibanding dagingnya. Apalagi membayangkan ayam berjalan dengan menggunakan ceker itu.
Seporsi mie kocok ceker dibandrol seharga tiga puluh ribu rupiah. Ceker yang menutupi mie terlihat begitu menggoda. Eit.. jangan disentuh dulu.. adzan Maghrib masih akan berkumandang beberapa menit lagi.Â
Sebelum balik ke meja, saya mampir ke gerai Nasi Liwet Ibu Yani yang geranya berada tak jauh dari gerai mie kocok. Ketika saya lewat gerai ini tadi, bau harum masakan tercium dari gerai Nasi Liwet Ibu Yani yang membuat saya ingin mencoba nasi liwetnya. Harga nasi liwet adalah dua puluh enam ribu rupiah, harga ini sudah termasuk minuman.
Saya seruput kuah Mie Kocok Ceker, sungguh menyegarkan. Rasa kuahnya begitu gurih dan mienya juga enak. Cekernya juga gurih dan pedas. Kalau makan ceker begini nggak bisa buru-buru, kudu sabar dan telaten menggigiti daging di sekeliling tulang ceker. Di sinilah seninya makan ceker.