Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Bu Retno Marsudi, Nasionalisme dan Handphone Dibawa Mandi

8 Oktober 2016   14:17 Diperbarui: 8 Oktober 2016   14:21 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
bu retno maraudi (dok.yayat)

Hari ini, 8 Oktober berlangsung ajang tahunan Kompasianival. Acara dibuka oleh bapak Andi Gunawan CEO Kompasiana. Ibu Menlu Retno Marsudi berbicara kemudian. Ibu Retno dalam sambutannya senang diundang datang ke ajang kopi darat blogger terbesar. Ibu Menlu membicarakan masalah digital diplomacy dan nasionalisme. Ibu Menlu ingin mentransformasi nasionalisme menjadi hal positif. 

Saat ini ibu Retno sedang membaca buku Naked Diplomacy ditulis oleh mantan dubes Inggris di Lebanon Tom Fletcher bercerita mengenai masalah diplomasi relevan dgn era digitalisasi. Para diplomat harus menyesuaikan dengan cara bekerja dan mindset dengan satu era digital yg revolusioner yaitu sosial media. Many of us has made mistake of social media, the biggest mistakes adalah bila kita tidak ikut sosmed di era diplomasi, kata bu Retno.

Nggak mungkin di era sekarang nggak menggunakan sosmed. Di era digital report yg diberikan oleh seluruh diplomat adalah real time, saat ada kejadian maka saat  itu juga diplomat harus melaporkan kejadian itu ke pusat. Kecepatan merupakan keharusan buat para diplomat menjalankan tugas. Demi menjaga kecepatan berita, ibu menlu selalu menbawa gadget kemana-mana bahkan di kamar mandi dan dengan volume dering yg tinggi. Terkadang saat mandi, bu Retno menerima berita genting yang membutuhkan panduan beliau selaku mentri. Ibu Menlu hidup dengan gadget 24 jam saat posisi tidur gadget di sebelah kanan.

bu retno marsudi (dok.yayat)
bu retno marsudi (dok.yayat)

Meski hidup dengan gadget, jangan sangka bu Retno menggunakan gadget yang up tp date. Gadget bu Retno adalah model handphone yang ada keypadnya bukan yabg touchscreen karena bu Retno tidak bosa menggunakan HP model touchscreen. Meleset meluli kalau mengetik, kata bu Retno. Nggak apa-apa pakai gadget lama bu yang penting masalah krisia langsunv tertangani.

Selain kecepatan, correctness juga menjadi hal yang penting. Informasi yg diberikan oleh pemerintah sifatnya harus valid. Buat apa cepat kalau tidak valid. Need to check all data kata bu Retno. Lalu hal yang penting selanjutnya adalah kejujuran. Di dalam era digital tidak bisa berbohong jadi harus jujur menceritakan apa yg terjadi. Untuk diplomat Indonesia yang terpenting adalah mempertebal rasa nasionalisme. Kalau punya rasa nasionalisme yg tebal maka para diplomat bisa berjuang untuk membela kepentingan Indonesia.

Terakhir bu Retno Marsudi berpesan untuk menciptakan energi positif karena Indonesia butuh energi yang positif. Mari mempertahankan rasa nasionalisme dengan memakai energi yang positif, tutup bu Retno Marsudi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun