Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cerita Kopi Bah Sipit cap Kacamata dan Tips Menyeduh Kopi agar Rasanya Sempurna

5 Agustus 2023   20:58 Diperbarui: 5 Agustus 2023   21:03 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seruput Kopi Bah Sipit cap Kacamata (dok: yayat)

Usaha ini mungkin tidak selalu mulus, namun kesungguhan dan kecintaan Teh Nancy terhadap kopi lokal legendaris membawa semangat baru dalam kehidupan Kopi Bah Sipit. Mereka terus bertumbuh, dan kini menjadi ikon kuliner yang berharga bagi kota Bogor.

Kisah perjalanan Kopi Bah Sipit merupakan cerminan dari semangat dan keberanian dalam menghadapi tantangan bisnis. Melalui upaya gigih, kesabaran, dan dedikasi, usaha ini berhasil mengatasi rintangan dan tetap teguh berdiri sebagai warisan budaya kuliner di Bogor. Kopi Bah Sipit telah dan akan selalu menjadi bagian penting dari cerita kuliner Bogor yang kaya dan mempesona.

Sekarang ada kopi arabica juga (dok. yayat)
Sekarang ada kopi arabica juga (dok. yayat)

Inovasi dengan Tekad dan kualitas yang Tak Tertandingi

Kisah perjuangan Kopi Bah Sipit tidak berhenti sampai di situ. Teh Nancy, sang pemilik, menyadari pentingnya mendengarkan pelanggan dan mengikuti tren pasar. Oleh karena itu, dia melakukan survey untuk mengetahui lebih banyak tentang preferensi para pelanggannya terhadap kopi. Hasilnya, Teh Nancy menemukan bahwa banyak orang lebih menyukai kopi dengan gula sebagai tambahan.

Tak ingin kalah dengan perkembangan selera konsumen, Teh Nancy dengan penuh semangat berinovasi dan menciptakan kemasan baru untuk Kopi Bah Sipit yang mengandung gula. Inovasi ini menjadi terobosan yang memperluas jangkauan pasar mereka dan menarik perhatian lebih banyak pecinta kopi. Dengan memberikan pilihan kopi dengan gula, Kopi Bah Sipit semakin dekat dengan hati para pelanggan setianya, dan juga menarik minat baru dari mereka yang menyukai sentuhan manis dalam secangkir kopi.

Namun, meskipun menghadirkan variasi baru, Kopi Bah Sipit tetap memegang teguh standar rasa yang telah mereka tetapkan sejak awal berdirinya. Di bawah bimbingan Teh Nancy, proses pembuatan kopi tetap dijaga dengan cermat, menjaga cita rasa unik dan kualitas yang tak tertandingi. Kopi Bah Sipit berasal dari kopi robusta, yang memberikan cita rasa khas dan karakter kuat yang selama ini menjadi favorit para pecinta kopi lokal di Bogor.

proses pembuatan kopi V60 (dok. yayat)
proses pembuatan kopi V60 (dok. yayat)

Tidak berhenti di situ, sebagai langkah maju dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang semakin beragam, Kopi Bah Sipit kini juga telah menambahkan kopi arabica dalam koleksi mereka. Kombinasi antara kopi robusta dan arabica menciptakan harmoni rasa yang lebih lembut dan kompleks, memberikan pengalaman kopi yang lebih mendalam bagi para penikmatnya. Perjalanan Kopi Bah Sipit adalah cerita tentang tekad, inovasi, dan dedikasi untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggan dan para pecinta kopi.

Kurang lengkap rasanya jika ke kedai kopi tanpa melihat proses penyeduhan kopi. Teh Nancy membawa kami ke kedai dan melihat bagaimana barista menyeduh kopi. Namun sebelum melihat aksi sang Barista, kompasianer disuguhi proses penyeduhan kopi oleh founder Vlomaya, yaitu kang Bugi, yang juga pencinta kopi.

Tips Menyeduh Kopi agar Rasanya Sempurna

Ada beberapa tips dari Teh Nancy agar seduhan kopi rasanya menjadi sempurna yaitu timbang biji kopi seberat 15 gram lalu giling jangan terlalu halus. Taruh bubuk kopi di kertas saringan lalu letakkan di atas wadah. Siram air 30 gram dari teko khusus. Tunggu sampai air kopi menetes ke dalam wadah.

Kompasianer dan teh Nancy (dok. yayat)
Kompasianer dan teh Nancy (dok. yayat)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun