Teh Nancy awalnya tentu tak menyangka, bahwa akhirnya ia memenangkan pergulatan batinnya dengan mengurus usaha kopi peninggalan kakeknya. Kopi legendaris di kota Bogor dan bisa jadi kopi tertua yang masih berdiri hingga kini, kopi Bah Sipit cap Kacamata. Terbiasa sejaButuh belasan tahun memutuskan untuk meneruskan usaha kopi kakeknya dan Teh Nancy patut berbangga hati bahwa Kopi Bah Sipit cap Kacamata tetap menjadi incaran para penikmat kopi asli.
Beberapa kali saya mendengar tentang merk kopi ini dan baru punya kesempatan mengunjungi kedai Kopi Bah Sipit cap Kacamata yang beralamat di Jl Empang no 27 Bogor, pada 29 Juli 2023 bersama komunitas Vlomaya dan KPK. Sebagai penyuka kopi saya tentu tak akan melewatkan kesempatan ini.
Teh Nancy adalah pribadi yang ramah dan ceria. Ia berdiri di depan kami, para kompasianer dan bercerita tentang kopi Bah Sipit cap Kacamata, yang didirikan oleh kakeknya pada tahun 1925. Sambil menyeruput seduhan kopi tubruk robusta Bah Sipit dan mengunyah roti gambang yang disediakan, saya dengarkan cerita teh Nancy dengan seksama.
Kopi Bah Sipit cap Kacamata dan Cerita di Baliknya
Pada masa kejayaannya, Kopi Bah Sipit memiliki hingga 9 orang karyawan yang membantu menjalankan usahanya. Namun, seperti kebanyakan bisnis, ada masa-masa sulit yang harus dihadapi. Ada periode naik turun dalam perjalanan usaha ini, namun semangat dan cinta terhadap kopi lokal legendaris dari Bogor tidak pernah pudar.
Teh Nancy, sang pemilik, telah mencintai aroma kopi sejak kecil. Ia tumbuh dalam keluarga yang terbiasa dengan dunia kopi, dan inilah yang membawa hasratnya untuk menghidupkan kembali Kopi Bah Sipit sebagai bagian dari warisan kuliner kota Bogor.
Tak hanya cinta akan kopi yang menjadi daya tariknya, Kopi Bah Sipit juga memiliki kisah persahabatan yang kuat. Ada dua teman yang bersama-sama membantu membangun dan menghidupkan kembali usaha ini, membawa cita rasa khas dan keunikan Kopi Bah Sipit ke Istana Bogor. Namun, sebuah tantangan datang ketika 2 tahun sebelumnya, usaha ini hampir harus menutup pintu. Teh Nancy merasa terbeban untuk meneruskan tradisi dan kiprah Kopi Bah Sipit.
Dengan tekad yang kuat, Teh Nancy menghadapi cobaan tersebut dengan menurunkan ego dan berani melakukan perubahan. Dia mulai merenungkan dan menggali visi yang lebih jelas untuk usaha ini. Trial dan error menjadi bagian dari perjalanan bisnisnya. Dengan keberanian, dia melangkah maju dan akhirnya memutuskan untuk meneruskan perjuangan dalam menjalankan Kopi Bah Sipit.
Setiap tindakan dan keputusan dijalani dengan penuh ketekunan dan semangat. Perlahan, Kopi Bah Sipit kembali bangkit, menemukan jalannya, dan menarik minat para penggemar kopi lokal legendaris di Bogor.