Jika mudik menggunakan kendaraan pribadi, ada banyak hal yang harus dipersiapkan sebelum berangkat seperti memastikan kondisi kendaraan aman untuk dibawa bepergian jarak jauh. Pastikan juga kondisi tubuh harus prima karena mudik itu melelahkan. Yang tak kalah penting adalah cek ada rest area atau restoran apa saja di sepanjang perjalanan, supaya kita dan keluarga bisa beristirahat di situ.
Saya termasuk orang yang pemilih kalo menyangkut restoran. Makanya ketika mudik, saya cari tau ada restoran apa saja yang bisa saya mampiri dan yang pasti memenuhi kriteria saya. Dari banyak restoran pilihan sepanjang jalur mudik Jakarta - Yogyakarta ada satu restoran yang pasti saya datangi ketika berangkat dan pulang mudik.
Lokasi restorannya di daerah Karanganyar Kebumen. Restoran favorit ini bernama restoran Candisari. Restoran Candisari memenuhi semua kriteria saya untuk restoran yang bukan hanya sebagai tempat makan ketika mudik, namun juga tempat istirahat yang nyaman.
Restoran ini selalu penuh pengunjung. Pengunjung datang menggunakan kendaraan pribadi dan bus-bus besar. Namun jangan khawatir suasananya akan penuh sesak karena restoran ini luas. Orang masih bisa makan dengan tenang walau banyak pengunjung.
Apa aja sih kriteria restoran yang menjadi favorit para pemudik? Ini kriterianya :
  1. Pembayaran dengan non tunai.
  2. Makanannya enak dan harganya murah.
  3. Menyediakan minuman panas.
  4. Area makan yang bersih dan nyaman dengan kursi dan meja yang berjarak.
  5. Restoran diterangi dengan lampu yang cahayanya terang.
  6. Penjual dan pelayannya melayani dengan ramah.
  7. Lokasi strategis di pinggir jalan besar, memudahkan orang menemukan restorannya.
  8. Ada mushola.
  9. Toilet yang bersih dengan air bersih yang cukup dan mengalir lancar untuk membersihkan diri.
  10. Lokasi parkir luas.
  11. Dekat ATM.
  12. Dekat dengan pom bensin.
Kenapa sik pembayaran dengan non tunai ada di nomor satu alias faktor utama? Jadi begini pemirsa. Saya lebih suka membawa uang tunai secukupnya dan nggak berlebihan, demi keamanan. Uang tunai yang saya bawa hanya buat parkir dan receh-receh sekedarnya, juga untuk kondisi darurat.
Untuk tol saya pakai e-money sementara untuk bensin dan biaya makan saya akan gunakan QRIS di aplikasi BRImo. Transaksi digital menggunakan QRIS lebih mudah, aman dan cepat. Tinggal scan barcode aja. Nggak perlu lagi nunggu kembalian. Paling sebel kalo waktu terbuang karena mbak kasir kudu cari recehan buat kembalian.
Sejak pandemi melanda, semua rumah makan besar saat ini sudah menggunakan QRIS sebagai alat pembayaran. Jadi nggak susah mencari rumah makan yang memakai pembayaran non tunai. Dengan sistem pembayaran non tunai, selain aman, catatan pengeluaran juga rapi karena bisa dicek uang keluar itu buat apa aja. So yuk pakai QRIS buat bertransaksi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H