Pelajaran matematika menjadi momok menakutkan bagi kebanyakan anak sekolah dan orangtuanya. Soal yang berbelit, hitungan yang njelimet dan rumus yang banyak jenisnya sungguh menyulitkan bagi sebagian anak-anak sekolah. Tak heran jika nilai matematika seringkali menjadi nilai yang rendah adalah hasil akhir ujian nasional.
Saya adalah salah satu orangtua yang menyerah duluan kalau anak-anak saya minta saya membantunya mengerjakan PR matematika. Bahkan untuk tingkat sekolah dasar, hitungan dan rumus matematikanya sudah tak terjangkau oleh otak saya. Apalagi ditambah soal dalam bentuk cerita yang cukup berbelit.
Saya bukan satu-satunya orangtua yang mengibarkan bendera putih pada pelajaran matematika. Teman-teman saya yang memiliki anak SD dan SMP juga kerap bercerita sulitnya membantu anak-anak mengerjakan PR matematika. Kepala udah burn out duluan baca soalnya, begitu kata mereka.
Tapi bimbingan belajar yang dipilih ada saja kekurangannya. Di satu bimbingan belajar,  yang memberi persiapan Olimpiade  untuk tingkat SD, tidak bisa untuk menghandle kebutuhan si Kakak. sementara di bimbingan belajar lain hanya memberi pelajaran untuk persiapan Universitas tingkat SMA, tidak mampu mengakomodir kebutuhan si adik
Akhirnya, teman saya harus memasukkan anaknya ke bimbingan belajar yang berbeda. Ini kan nggak praktis, selain biayanya juga jadi lebih besar. Kemudian teman saya mendapat informasi tentang Sinotif.
Sinotif adalah bimbingan belajar (bimbel) online terbaik yang sesuai dengan kebutuhan anak-anaknya. Anak-anaknya bisa belajar di tempat yang sama.
Dari pengalaman saya dan teman-teman saya, ada banyak alasan mengapa matematika adalah pelajaran yang sulit dipelajari, beberapa di antaranya adalah;
- Banyak hafalan
Matematika punya banyak jenis simbol dan rumus hitung-hitungan yang susah dihafalkan. Banyak juga lambang, penamaan juga aturan operasi. Ada yang namanya himpunan tertutup, himpunan terbuka, elemen, bukan elemen dan lain-lain. Sungguh bikin pusing.
- Bahasa soal yang rumit
Zaman sekarang soal matematika nggak Cuma 1 + 1 = 2, melainkan soal cerita yang cukup sulit dimengerti.