Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bimbel Matematika yang Solutif dengan Sinotif

18 Februari 2022   16:56 Diperbarui: 22 Februari 2022   10:14 1143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bimbel via Sinotif

Pelajaran matematika menjadi momok menakutkan bagi kebanyakan anak sekolah dan orangtuanya. Soal yang berbelit, hitungan yang njelimet dan rumus yang banyak jenisnya sungguh menyulitkan bagi sebagian anak-anak sekolah. Tak heran jika nilai matematika seringkali menjadi nilai yang rendah adalah hasil akhir ujian nasional.

Saya adalah salah satu orangtua yang menyerah duluan kalau anak-anak saya minta saya membantunya mengerjakan PR matematika. Bahkan untuk tingkat sekolah dasar, hitungan dan rumus matematikanya sudah tak terjangkau oleh otak saya. Apalagi ditambah soal dalam bentuk cerita yang cukup berbelit.

Saya bukan satu-satunya orangtua yang mengibarkan bendera putih pada pelajaran matematika. Teman-teman saya yang memiliki anak SD dan SMP juga kerap bercerita sulitnya membantu anak-anak mengerjakan PR matematika. Kepala udah burn out duluan baca soalnya, begitu kata mereka.

Sumber ilustrasi via unsplash.com
Sumber ilustrasi via unsplash.com
Para orangtua ini bukan nggak mencari solusi. Teman saya pernah memasukkan anaknya ke bimbingan belajar. Dimana anaknya yang SD memerlukan bimbingan belajar khusus pendampingan Olimpiade karena membutuhkan untuk persiapan Olimpiade, sementara anaknya yang SMA berkeinginan untuk masuk Universitas Negeri Impian melalui jalur beasiswa ataupun UTBK.

Tapi bimbingan belajar yang dipilih ada saja kekurangannya. Di satu bimbingan belajar,  yang memberi persiapan Olimpiade  untuk tingkat SD, tidak bisa untuk menghandle kebutuhan si Kakak. sementara di bimbingan belajar lain hanya memberi pelajaran untuk persiapan Universitas tingkat SMA, tidak mampu mengakomodir kebutuhan si adik

Akhirnya, teman saya harus memasukkan anaknya ke bimbingan belajar yang berbeda. Ini kan nggak praktis, selain biayanya juga jadi lebih besar. Kemudian teman saya mendapat informasi tentang Sinotif.

Sinotif adalah bimbingan belajar (bimbel) online terbaik yang sesuai dengan kebutuhan anak-anaknya. Anak-anaknya bisa belajar di tempat yang sama.

Ilustrasi belajar online via Sinotif
Ilustrasi belajar online via Sinotif
Susahnya Belajar Matematika

Dari pengalaman saya dan teman-teman saya, ada banyak alasan mengapa matematika adalah pelajaran yang sulit dipelajari, beberapa di antaranya adalah;

  1. Banyak hafalan

Matematika punya banyak jenis simbol dan rumus hitung-hitungan yang susah dihafalkan. Banyak juga lambang, penamaan juga aturan operasi. Ada yang namanya himpunan tertutup, himpunan terbuka, elemen, bukan elemen dan lain-lain. Sungguh bikin pusing.

  1. Bahasa soal yang rumit

Zaman sekarang soal matematika nggak Cuma 1 + 1 = 2, melainkan soal cerita yang cukup sulit dimengerti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun