Di BurCik H.R Sulaiman saya memesan setengah porsi bubur Cikini, sementara mbak Hidaya Qudus memesan seporsi martabak telur. Harga setengah porsi bubur cikini adalah 15.800 rupiah. Sengaja saya pesan setengah porsi karena perut masih kenyang sehabis makan siomay.
Bubur Cikini yang saya pesan berbeda dengan bubur ayam kebanyakan karena tidak ada kuah kuningnya. Meski setengah porsi namun isinya cukup banyak dan bikin kenyang. Di atas bubur ada suiran ayam yang melimpah, bawang goreng dan emping.
Meski tak ada kuah, bubur ayam ini rasanya gurih. Tekstur bubur juga padat. Dimakan dengan tambahan kecap asin dan sambal sungguh sedap. Saya mencomot martabak telur pesanan mbak Hidayah Qudus. Gurih sekali ketika dikunyah. Martabak 2 telur pesanan mbak Hidayah harganya 32 ribu rupiah. Bisa dimakan sekeluarga karena isinya banyak.
Masih banyak jajanan di kawasan Cikini apalagi kalau kita datang di sore hari. Sebagai kawasan kuliner, Cikini juga letaknya strategis. Mudah dijangkau menggunakan commuter line. Makanya kawasan Cikini menjadi kawasan jajanan favorit.
Saya beranjak pulang ketika mendung mulai gelap padahal jam baru menunjukkan pukul tiga sore. Sudah cukup jalan-jalan sambil jajan siang itu, lain waktu saya akan datang untuk membeli jajanan yang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H