Di awal race Quartararo sempat mendapat perlawanan dari Pecco Bagnaia. Namun mulai lap keenam Bagnaia menyerah. Quartararo ngacir meninggalkan lawan-lawannya dan berkali-kali mencatat fastest lap. Pace nya stabil dan minim kesalahan, tak heran ia jadi juara.
Memulai balapan dari posisi 4 dan menjadi rider independent team yang meraih posisi tertinggi saat kualifikasi membuat Takaaki Nakagami ditargetkan meraih podium. Nakagami garang di awal balapan. Ia sanggup melawan Quartararo dan Bagnaia.
Menarik melihat Nakagami bersaing ketat dengan Pecco Bagnaia berebut posisi dua di mulai lap kesepuluh. Ia menempel ketat Bagnaia sambil menutup jalan Vinales yang menguntit di belakangnya. Di lap kesebelah Nakagami lewati Bagnaia buat posisi dua.
Sayang Bagnaia melawan dan ambil alih posisi dua dari Nakagami. Lap ketigabelas, Nakagami berhasil lewati Bagnaia, namun lagi-lagi Bagnaia fight back. Kesempatan naik ke posisi dua datang ketika Bagnaia mendapat long lap penalty gara-gara melampaui batas kecepatan track.
Nakagami tak bisa menyembunyikan kekecewaannya di garasi. Podium yang nyaris diraih harus lepas lagi. Pekerjaan rumah menanti tim LCR Honda yang harus menemukan settingan tepat agar Nakagami bisa bertarung di posisi terdepan di balapan selanjutnya. Never give up Taka.
Valentino Rossi Gagal Finis
Keinginan melihat Rossi bisa podium lagi musim ini harus dibuang jauh-jauh. Finis di 15 besar aja udah syukur. Makanya saya biasa aja saat Rossi menjalani kualifikasi di Q2 dan start dari posisi 12. Biasa aja.
Juga biasa aja melihat Rossi harus mengakhiri balapan lebih cepat karena jatuh di lap kedelapan. Rossi nggak cedera karena insiden ini namun motornya hancur karena terbanting-banting.