Kemarin pagi, sehari sebelum puasa, bu Mawar (sebut saja begitu) menegur saya ketika saya sedang merapikan tanaman di teras rumah. Ia baru saja pulang dari pasar. Tangannya menenteng aneka kantong plastik berisi belanjaan. Ada plastik isi bayam, plastik lain lagi berisi daging ayam, kemudian ada lagi plastik isi telur. Duh mata saya langsung sepet.
Bu Mawar sudah beberapa kali saya berikan tas bahan, agar ia pakai buat berbelanja ke pasar atau ke minimarket. Biar nggak nenteng plastik isi belanjaan yang terlihat ribet. Tapi.. berkali-kali juga ia bilang "lupa bawa tas bahan mbak". Lupa.. beda tipis sama malas bawa tas bahan.
Kembali ke teguran bu Mawar kepada saya, ia tanya, kok saya nggak ke pasar, kan besok puasa. Belum juga pertanyaannya saya jawab, bu Mawar langsung bercerita, pasar pagi ini lebih penuh dari biasanya. Rata-rata semua pedagang sayur dan daging diserbu pembeli. "Udah kayak mau Lebaran aja", katanya.
![takjilnya kurma aja (dok.freepik.com)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/04/14/thr-day-1-2-60770b6cd541df626001b902.jpg?t=o&v=770)
Saya tak heran dengan cerita bu Mawar tentang kondisi pasar di dekat rumah. Selama bulan Ramadhan hingga Lebaran, pasar ini ramai setiap hari. Lebih ramai dibanding bulan lainnya. Pasar sudah diserbu pembeli sejak jam setengah enam pagi. Hari-hari biasa, pasar baru ramai jam tujuh pagi.
Pembeli kembali menyerbu pasar saat sore hari. Mereka membeli takjil untuk berbuka puasa atau sayuran untuk sahur. Keramaian pasar tak berkurang ketika pandemi. Tahun lalu, jam operasional pasar dikurangi karena PSBB. Tapi ya tetep aja pembeli menumpuk sebelum pasar tutup.
![hidangan sederhana tapi sehat (dok.freepik.com)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/04/14/thr-day-1-1-60770b93d541df682a6e23d2.jpg?t=o&v=770)
Jalani Ramadhan dengan Sederhana
Ramadhan buat saya bukan bulan di mana kita bisa jor-jor an belanja dan masak makanan banyak untuk berbuka. Kalau makanan banyak tersisa dan akhirnya terbuang percuma, dosa kita karena menyia-nyiakan makanan. Inget deh masih banyak orang yang susah untuk makan.
Apalagi sekarang masih pandemi dan nggak tahu kapan pandemi akan berakhir. So, saya akan berhitung banget dalam mengeluarkan uang. Pandemi membuat pekerjaan saya tak selancar dulu. Alhasil itu mempengaruhi pemasukan keuangan keluarga.
![yoga at home (dok. freepik.com)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/04/14/thr-day-1-4-60770def8ede48473c15b0a2.jpg?t=o&v=770)
- Belanja secukupnya, perbanyak protein nabati dan protein hewani.
- Kurangi jajan, lebih baik masak sendiri.
- Masak secukupnya, hindari makanan terbuang sia-sia.
- Perbanyak minum air putih.
- Lakukan olahraga ringan supaya tetap bugar.
- Selalu terapkan protokol kesehatan 5M di manapun.
- Istirahat yang cukup dan hindari stress.