Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Gara-gara Pandemi, Belanja Makanan Tak Lagi Berlebihan

2 Mei 2020   20:37 Diperbarui: 3 Mei 2020   03:27 907
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nggak usah beli makanan berlebihan, nggak kemakan juga (dok.freepik.com)

Orang biasanya belanja berlebihan saat bulan Ramadan. Ya belanja baju atau belanja makanan. Bulan yang special ini dijalani dengan aktivitas yang special juga, salah satunya belanja. Jika tak pandemi, supermarket dan mall akan penuh dengan pengunjung yang berbelanja. Pun begitu di pasar tradisional, akan penuh dengan para pembeli.

Saya salah satu yang suka kalap belanja. Tiap Ramadan, pengeluaran saya akan berlipat. Untuk makan sehari-hari, menu terbilang lengkap. Ada takjil, menu utama yaitu makanan berat dan buah untuk makanan penutup. Yang bikin uang harian keluar banyak adalah jenis makanannya yang lebih dari satu. Takjil ada beberapa macam, makanan pembuka dan buah juga ada beberapa macam.

Padahal makanan yang dibeli seringkali tak habis. Kenyang makan takjil, biasanya malah saya dan anak-anak hanya sedikit makan nasi dan sayurnya. Buah yang ada beberapa macam pun cuma kena makan satu biji aja. Sisa makanan di simpan dalam kulkas. Namun di hari berikutnya, malas memakan makanan itu karena rasanya sudah tak segar. Akhirnya makanan kebuang.

makan yang sederhana aja tapi sehat (dok.freepik.com)
makan yang sederhana aja tapi sehat (dok.freepik.com)
Pun soal baju. Saya selalu anggarkan uang sekian juta untuk belanja baju saya dan anak-anak. Baju yang dibeli lengkap dari atasan, bawahan hingga alas kaki. Saya maafkan beli baju banyak karena saya dan anak-anak hanya setaun sekali beli baju, ya saat Lebaran itu. Tapi lewat hari pertama Lebaran, baju yang kami pakai ya baju koleksi sehari-hari yang sudah ada di lemari.

Alasan tak pakai baju baru di hari kedua Lebaran adalah karena kami tak lagi menerima tamu jadi baju barunya disimpan untuk jalan-jalan. Faktanya, kami jarang pergi jalan-jalan jadi baju baru menumpuk di lemari dan tak terpakai hingga kekecilan di badan. Mubazir deh beli baju.

Lalu, saya anggarkan biaya khusus untuk beli kue Lebaran. Saya bukan orang yang telaten bikin kue, jadi kue Lebarannya ya beli. Bisa beli dari teman atau beli di pasar kue langganan di Mayestik. Saya beli kue beberapa macam, dengan pemikiran ya nggak apa-apa keluar uang buat beli kue, toh belinya setahun sekali.

utamakan beli makanan sehat (dok.freepik.com)
utamakan beli makanan sehat (dok.freepik.com)
Namun pas hari Lebaran, kue banyak tersisa karena saya dan anak-anak bosan memakannya. Eneg juga makan yang manis-manis. Lagipula sering melihat kue itu di meja, udah terbayang gimana rasanya. Kue Lebaran akhirnya banyak bersisa. Akhirnya kue Lebaran yang sisa ini dibawa anak saya ke kantor untuk cemilan, daripada terbuang sia-sia.

Itu kebiasaan saya hingga Lebaran tahun kemarin. Sungguh bukan kebiasaan yang baik I know. Inginnya berubah, tapi apa daya pas Ramadan dan Lebaran tahun berikutnya datang, saya lupa dengan niat saya mengurangi belanja. Dasar akutuuuu.

Ramadan dan Lebaran tahun ini semuanya berbeda. Kalo boleh, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pandemi, karena saya dipaksa untuk mengubah kebiasaan kalap belanja di Ramadan dan Lebaran tahun ini. Covid-19 membuat banyak orang susah. Yang tadinya aman-aman saja keuangannya tiba-tiba harus berada di titik nadir karena efek ekonomi dari pandemi.

Banyak yang kena PHK, banyak susah dagang dan lain sebagainya. Di masa pandemi sekarang uang makin susah dicari. Saya cukup bersyukur, meski terkena dampak pandemi, namun hidup saya dan keluarga masih terbilang aman. Kami masih bisa makan, masih bisa membeli kebutuhan sehari-hari. Alhamdulillah.

bikin list sebelum belanja (dok.freepik.com)
bikin list sebelum belanja (dok.freepik.com)
Sebagai rasa syukur dan waspada menjaga keuangan di masa pandemi yang entah kapan berakhir, saya dan anak-anak memutuskan menjalani Ramadan dan Lebaran tahun ini dengan sederhana saja. Tak ada baju baru, pakai saja baju bersih yang masih jarang dipakai yang tersimpan di lemari. Tak ada sepatu baru, pakai saja sepatu yang ada dan tak usah beli kue Lebaran karena saya membuat kue Lebaran sendiri semampunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun