Jika ingin tahu denyut perekonomian sebuah daerah apakah bagus atau tidak, datanglah ke pasar tradisionalnya. Uang berputar teramat besar di pasar.Â
Pasar adalah jantung perekonomian sebuah daerah. Pasar tradisional juga bisa memperlihatkan kemandirian sebuah daerah. Terlebih jika daerah itu jauh dari pusat pemerintahan.
Saya tiba di pasar Langgur kemarin lewat jam 10 pagi. Langgur adalah sebuah kota di Kepulauan Kei, tepatnya ia ada di pulau Kei Kecil, bersebelahan dengan kota Tual.Â
Orang mungkin lebih sering mendengar nama kota Tual daripada Langgur karena kota Tual adalah ibukota dari Kabupaten Kepulauan Kei Maluku Tenggara.
Wings Air terbang dari bandara ini dua kali sehari. Pesawatnya memang bukan pesawat besar, kapasitasnya hanya 70 orang per pesawat.
Akses jalan raya di Langgur bagus sekali. Jalan beraspal mulus menghubungkan pusat kota dengan desa-desa di sekitarnya. Desa-desa ini Ohoi disebutnya.Â
Selain aspal mulus, rumah-rumah masyarakatnya juga terbilang baik. Rumah berdiri dengan tembok kokoh bercat warna-warni. Rata-rata memiliki kendaraan, minimal motor. Kondisi ini memperlihatkan kehidupan warganya yang sederhana namun sejahtera.
Mayoritas masyarakat Langgur beragama Kristen Katolik. Namun yang beragama Islam, Budha atau Hindu juga ada. Toleransi di daerah ini sangat tinggi, hingga tak ada gesekan antar umat beragama.
Dengan lokasi Kepulauan Kei yang dikelilingi laut dan transportasinya hanya melewati laut dan udara, apakah bahan-bahan pokok di sini menjadi mahal?Â