Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Bawa Wadah Makanan buat Beli Penganan, Bikin Pedagang Heran

10 Mei 2019   22:01 Diperbarui: 10 Mei 2019   22:21 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ganti wadah kayu lebih baik (dok.freepik.com)

Tahu berita viral tentang bungkus plastik mie instant yang ditemukan seorang aktivis lingkungan? Bungkus plastik mie instant biasa kita temui di tempat pembuangan sampah, namun yang spesial dari bungkus plastik mie instant ini adalah usianya sudah 20 tahun. So selama 20 tahun bungkus plastik mie instant ini tidak terurai. Itu baru sebungkus yang ketauan, saya yakin masih banyak sampah plastik berusia puluhan tahun di luar sana.

Indonesia menjadi negara kedua terbesar penyumbang sampah plastik di dunia. Ini bukan prestasi yang menggembirakan. Berdasarkan data yang diperoleh dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Stastistik (BPS) sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton/tahun di mana sebanyak 3,2 juta ton merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut.

Sampah plastik tidak bisa benar-benar terurai. Ia akan menjadi mikroplastik yang ketika berada di laut bisa dimakan oleh ikan-ikan. Kemudian ikan-ikan itu kita makan, jadi kita makan mikroplastik dong. Mikroplastik yang masuk ke tubuh akan sangat berbahaya. Jika ia masuk ke organ seperti ginjal atau hati maka ia mengganggu fungsi kerja ginjal dan hati.

minumannya enak tapi wadahnya nggak enak (dok.freepik.com)
minumannya enak tapi wadahnya nggak enak (dok.freepik.com)
Tak banyak yang menyadari bahayanya sampah plastik dan daruratnya sampah plastik di negara kita. Makanya masih banyak orang yang seenaknya menggunakan plastik sekali pakai. Apalagi harga kantong plastik teramat murah. Penggunaan plastik sekali pakai makin besar jumlahnya di bulan Ramadan. Loh kok bisa? Begini..

Menjelang buka puasa, kita biasa membeli makanan untuk berbuka puasa. Makanya banyak banget pedagang makanan dadakan yang menjual makanan berbuka. Misalnya jual gorengan.. ini yang paling laku sih, atau jual minuman. Kemudian jualan penganan seperti lontong. Terus.. pastinya kita beli buat dibawa pulang.. dan dibungkus menggunakan apa? Kantong plastik.

Beli lontong di pedagang A, beli tahu goreng di pedagang B, beli es kelapa di pedagang C.. dari 3 jenis makanan aja kita bisa dapat 3 kantong plastik. Ini baru untuk satu pembeli sehari.. kalikan dengan berapa belas pembeli.. kalikan seminggu. Banyak banget kantong plastiknya kan.

Pakai tas bahan kalau belanja ya (dok.freepik.com)
Pakai tas bahan kalau belanja ya (dok.freepik.com)
Saya kerap membeli makanan untuk berbuka puasa. Di dekat rumah saya ada pasar kaget yang menjual segala macam barang. Walau bukan pasar besar tapi sayuran, makanan, baju, barang kelontong.. lengkap dijual di sini. Ramainya pasar makin jadi ketika bulan Ramadan tiba. Setiap sore pasar penuh dengan pembeli. Sampai jalan kakipun susah saking padatnya.

Saya sudah berusaha mengurangi penggunaan kantong plastik. Saya terbiasa membawa tas bahan jika berbelanja ke pasar. Pedagang sayur awalnya bingung ketika saya menolak sayuran saya dimasukkan dalam kantong plastik. Namun setelah beberapa kali, ia terbiasa juga. Tatapan aneh juga kerap saya terima ketika saya membeli minuman namun menolak diberi sedotan. Saya juga sedang mengurangi penggunaan sedotan plastik.

sampah plastik everywhere (dok.freepik.com)
sampah plastik everywhere (dok.freepik.com)
Saya membeli penganan dengan membawa wadah makanan sendiri. Lebih enak malah pakai wadah sendiri, karena penganan bisa langsung saya sajikan, nggak perlu dipindah tempat lagi. Saya senyum saja melihat pedagang penganan heran melihat saya memasukan penganan ke dalam wadah makan yang saya bawa.

Lucunya lagi.. ketika makanan saya bayar, si pedagang memberi kantong plastik untuk membawa wadah makan itu, ya tentu saya tolak, wong saya bawa tas bahan kok.

Lanjut saya membeli es kelapa. Es kelapa sungguh menyegarkan ketika diminum selagi berbuka puasa. Tapi.. saya membeli es kelapa tanpa es sik.. jadinya bukan es kelapa dong namanya ya (dibahas). Saya bawa tumbler besar untuk wadah es kelapa tersebut. Lagi-lagi saya senyumi saja tatapan heran pedagang es kelapa. "Biar langsung tuang ke gelas bang..", begitu kata saya kepada si penjual es kelapa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun