Saya tak pernah begitu sabar menunggu berfoto dengan seorang artis Indonesia. Beberapa kali saya bertemu dengan artis-artis Indonesia, terutama saat pemutaran film perdana yang dibintangi mereka, saya bersikap biasa aja. Bukan sebuah keharusan bagi saya berfoto dengan mereka. Paling saya sekedar membatin.. oohhh ini tho penampakan Luna Maya, ooo begini tho Chico Jericho. Saya hanya mesem aja melihat teman-teman antre buat foto bareng.
Namun.. seorang aktris kenamaan Indonesia membuat saya setia menunggu 40 menit cuma buat selfie. Iya empat puluh menit.. karena si aktris ini sibuk diwawancara berbagai media. Pada gala premier Jembatan Pensil yang berlangsung di Mal Gandaria City kemarin, 3 September 2017, Mbak Meriam Bellina sanggup membuat saya sabar menanti waktu buat selfie. Mbak Meriam Bellina adalah idola saya, karena beliaulah maka saya setia menonton serial film Catatan Si Boy.Â
Tak usah dikomentari akting seorang Meriam Bellina di film ini. Karena peraih piala Citra ini punya kemampuan akting yang mumpuni. Itulah kenapa sampai sekarang, Mbak Mer masih laris manis di layar lebar dan layar televisi. Bahkan sejak 2007, Mbak Mer rutin membintangi film layar lebar setiap tahun dan bukan hanya 1 film dalam setahun. Belum lagi belasan sinetron yang juga ia bintangi.
Mimik wajah Mbak Mer ketika berbicara bikin saya mesem juga. Seorang teman menyebut mimik wajah mbak Mer itu judes-judes nggemesin. Ketika ia berbicara, emang rada judes sih keliatannya, cuman.. judes ala mbak Mer itu lucu kalo saya bilang. Judes-judes manjah gitu...
Lepas dari mimik judes Mbak Mer, saya baru tau ternyata mbak Mer ini juga "pelit". Mbak Mer di acara press conference kemarin mengatakan kesukaannya membaca buku. Buku buat Mbak Mer adalah harta tak ternilai yang ia perlakukan sangat baik. Semua buku koleksi Mbak Mer bersih dan tak ada lipatan sedikitpun di buku-bukunya.
Mau pinjam buku ke Mbak Mer? Jangan harap. Mbak Mer tak pernah membolehkan buku koleksinya dipinjam orang. Ia memilih untuk membelikan temannya buku baru ketimbang meminjamkan buku koleksinya. Karena ia tak mau buku koleksinya hilang dan tak terawat. Pelit ya... pelit yang baik tapi.
Mbak Mer bahkan tak menolak saya ajak selfie dua kali. Saya tak lupa mengucapkan terima kasih atas kesediaannya berfoto dengan saya dan tak lupa juga bilang, "Sehat terus ya mbak Mer". Dibalasnya ucapan saya dengan, "Terima kasih," dan senyum manis. Ia langsung dirubung para emak yang minta foto bersama sebelum saya sempat tanya, "Mbak Mer beli krim perawatan kulitnya di mana?" halah...