Dulu saya kuliah di sebuah kampus di bilangan Pondok labu Jakarta. Kampus saya ini bangunan lama tapi masih bagus karena dirawat dan sering direnovasi. Daerah tempat kampus saya berdiri pada awalnya adalah daerah yang sepi. Rumah-rumah jaraknya berjauhan. Banyak kebun ditumbuhi pepohonan yang tinggi sekali. Rindang memang.. tapi kalo hari sudah sore.. wilayah ini cepat gelap karena rimbunnya daun pepohonan.
Ada cerita yang cukup bikin merinding soal kamar mandi di kampus saya. Kamar mandi ini letaknya di akademi akuntansi.. jurusan di mana saya kuliah. Menurut gosip yang beredar, dulu ada seorang mahasiswi cantik ditemukan tewas di kamar mandi ini. Ia gantung diri karena patah hati. Tapi gosip lain mengatakan bahwa si gadis tewas setelah mengalami pelecehan seksual. Entah mana yang benar… intinya ada seorang gadis tewas di kamar mandi kampus.
Beberapa mahasiswa.. gosipnya lagi pernah ketemu penampakan si gadis. Pernah malam hari dan pernah juga siang hari. Ia tak mengganggu, hanya menampakan diri sekelebat saja. Tapi meski sekelebat, udah cukup bikin jantung copot. Maka kebanyakan teman saya, termasuk saya sendiri, tak pernah sendirian ke kamar mandi ini. Selalu dengan teman, jadi kalo ada apa-apa bisa teriak barengan.
Saya paling malas kalau dapat jam kuliah selepas Maghrib. Sebenernya jadwal kuliah saya pagi dan sang hari. Tapi ada dosen yang kadang cuma bisa ngajar di malam hari, jadi terpaksa deh bermalam ria belajar di kampus. Malasnya saya selain karena rumah saya cukup jauh dari kampus yang berpotensi bikin saya sampai di rumah lebih malam lagi juga karena kamar mandi itu. Kalau mau ke kamar mandi, saya selalu ingat dengan gosip horor itu. Jadinya saya menahan panggilan alam buat pipis. Rasanya menyiksa sekali.
Malam itu.. lagi-lagi jadwal pak dosen mengharuskan saya kuliah selepas Maghrib. Untuk jurusan Akuntasi hanya satu kelas yang diajar pak dosen malam itu. Sekitar dua puluhan orang isinya. Hawa yang dingin membuat rasa ingin ke belakang muncul. Dingin AC ditambah saya kebanyakan minum sebelum kuliah dimulai. Apes judulnya. Saya harus ke kamar mandi segera. Tengok kanan-kiri, mencoba mengajak teman untuk menemani tapi mereka sedang asyik dengan bukunya masing-masing.
Dengan terpaksa saya beranjak dan pergi menuju kamar mandi kampus. Tak mungkin ke kamar mandi di gedung lain karena jaraknya lumayan jauh dan sama sepi juga. Sepuluh langkah dari kamar mandi saya terdiam. Langkah saya berhenti tiba-tiba. Bulu kuduk saya berdiri dan tangan saya gemetar. Nafas tersengal-sengal dan tubuh saya seketika lemas. Keringat dingin mengalir di dahi. Muka saya menegang, ingin berteriak tapi tak sepatah katapun keluar dari mulut saya. Saya tak mampu bersuara. Karena… karena ada mahasiswa ganteng dari jurusan lain sedang berdiri di depan kamar mandi. Ini mahasiswa yang sering saya lirik diam-diam. Astagah gantengnya….
Udah gitu aja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H