Kompasianival 2016 memasuki kali keenam. Alhamdulillah ya.. saya selalu menghadiri Kompasianival tanpa absen. Bisa dibayangkan betapa tuanya saya. Setiap Kompasianival selalu meninggalkan kesan mendalam untuk saya... kesan positif dan negatif tentunya. Enam kali Kompasianival terselenggara dengan baik lengkap dengan plus dan minusnya.Â
Wajarlah ya.. karena yang sempurna itu cuma Andra and The Backbone (backsound  "Sempurna"). Kompasiana membuka diri buat dikritik. Ini bagus karena kritik akan membuat kita lebih baik apalagi menyangkut ajang yang tiap tahun diselenggarakan. Berikut pengalaman saya di Kompasianival kemarin dan saran saya untuk Kompasianival selanjutnya... cekidot...
Booth Komunitas
Seiring makin banyaknya orang yang bergabung di Kompasiana makin banyak komunitas yang terbentuk. Gara-gara punya kesukaan yang sama dan faktor kedekatan membuat komunitas di Kompasiana menjamur. Beda banget sama awal-awal kompasianival. Komunitas bisa dihitung dengan sebelah tangan. Saya terkesan dengan kompasianival 2012 yang diadakan di Skeeno Hall Gandaria City Jakarta. Dalam ruang yang besar itu komunitas di Kompasiana disediakan area untuk mendirikan booth dengan bentuk sesukanya.Â
Saya ingat Desa Rangkat sampai niat membangun gubuk ala-ala warung kopi. Lalu ada komunitas Canting yang niat mendirikan tenda camping di booth nya. Komunitas saya sendiri, Koplak Yo Band, sukses mendirikan wall tempat orat-oret dan tempat charge handphone gratis. KYB juga sukses mengadakan live streaming yang bisa dilihat seantero galaksi (lebay mbok ben). Seru pokoknya.
Booth komunitas itu bukan cuma ajang show off nya komunitas tapi juga tempat nongkrongnya kompasianer. Tahun 2015 booth komunitas ramai pengunjung, baik yang kompasianer atau yang bukan. Sayangnya karena lokasi booth komunitas misah dengan main stage jadinya seakan-akan ada dua acara berbeda di Kompasianival 2015 kemarin. Harapan saya sik next kompasianival, booth komunitas ada lagi karena kompasianival adalah semacam reuninya kompasianer. Jadi udah sik disatuin aja. Lagipula belum tentu juga kalau ada acara khusus komunitas, para kompasianer terutama dari luar kota bisa datang.
Hadiah
Kompasianival punya banyak sponsor, tapi hadiah Kompasianival tahun ini sedikit banget. Cuma ada goody bag buat yang share medsos, lalu sepeda buat pemenang flash blogging dan photo competition instagram. Lalu sepeda motor buat doorprize. Udah gitu doang. Kurang banyak om mbak mimin. Persaingan makin ketat kalau hadiahnya sedikit. Mending hadiahnya murah tapi banyak. Misal daripada 1 sepeda buat flash blogging mendingan kasih 5 handphone buat 5 pemenang. Handphone murah aja dah... yang lima jutaan sebiji (dikeplak admin).
Pembicara
Talkshow di Kompasianival 2016 kemarin temanya oke-oke. Penuh informasi. Dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada pengisi acara yang keren-keren kemarin, saya kehilangan moment yang saya alami saat Kompasianival 2014 di mana nonton bincang-bincang pak Ahok dan pak Ridwan Kamil serasa nonton konser musik rock saking hebohnya. Kemarin adem banget suasananya... adeemmmm banget. Saya mengharapkan pak Ridwan Kamil hadir tapi nampaknya beliau ada kesibukan jadi absen datang.
Ke depannya sik moga yaaaa ada pembicara cetar yang berbagi ilmu di Kompasianival dan bikin Kompasianival makin heboh. Jadi nanti nggak ada lagi tuh Kompasianer yang dateng ke Kompasianival buat ketemu temen-temen doang dan nggak mau liat acara yang ada. Kayak pak Susy Haryawan, the best in opinion yang jujur mengakui dia datang ke Kompasianival buat ketemu teman-teman dan sama sekali nggak liat talkshow yang berlangsung. Ya ampunnnnn mbak Melanie Putria dicuekin hihihi.
Para admin adalah orang di belakang layar Kompasiana. Yang tak kenal lelah membaca artikel yang masuk, mempderasi jadi pilihan atau headline dan ngedit artikel kita. Nggak semua tulisan itu masuk dengan kata-kata yang benar. Banyak yang typo. Yang ngedit tulisan typo biar enak dibaca itu sapa? Admin bagian content editor. Orang-orangnya siapa? Nggak tau kannnn...
Admin tuh turun semua di Kompasianival, malah kerjaan di Kompasianival masih belum tertangani walau semua admin turun tangan. Akhirnya diambil deh relawan buat Kompasianival. Nah tiap Kompasianival sebenernya gampang membedakan mana admin dan mana pengunjung kompasianival. Admin dan relawan yang mengurus Kompasianival tuh pakai seragam. Nah... sebenernya ajang Kompasianival tuh kesempatan para admin buat show off. Memperkenalkan diri biar dikenal.
Sayangnya di Kompasianival nggak ada tuh perkenalan para admin secara resmi di panggung. Banyak kompasianer yang nggak tau siapa aja admin-admin Kompasiana. Paling-paling yang dikenal ya mas Nurul Uyuy, Kang Pepih atau mas Isjet. Tau nggak mbak Nindy Prisma itu yang mana orangnya? Mbak Nurhasanah, mbak Widha Karina, mbak Imas.. mas Last Boy orangnya yang mana? Kalau mas Kevinalegion atau mas Raja mah gak usah dicari. Pada nyesel lho kalo ketemu dua orang ini ntar (lalu ngacir).
Ini dulu deh ocehan saya. Masih banyak sih saran saya yang lain.. tapi jempol udah pegel ngetik. Nyonya Vale udah berumur.. jadi jempol sering kesemutan. Anyway... great job buat para admin atas suksesnya Kompasianival 2016. Moga next kompasianival lebih baik lagi yaaaa... Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H