Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Kebersamaan di Sepotong Ayam

27 Agustus 2016   23:21 Diperbarui: 27 Agustus 2016   23:32 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antri Ayam KFC (dok.yyt)

Belasan tahun menjadi pelanggan KFC, baru tanggal 17 Agustus 2016 kemarin saya dibuat kesal oleh restoran ayam goreng ini. Apa sebab? Saya harus menunggu 4 jam demi mendapatkan se ember (bucket) ayam goreng isi 9 potong di restoran KFC dekat rumah. Bukan salah KFC yang lama melayani pembeli, tapi saat itu KFC sedang mengadakan promosi ayam goreng 50% makanya pembelinya membludak. Bukan hanya store di dekat tempat tinggal saya aja yang penuh, di semua store KFC pun penuh pembeli. Pembelian ayam goreng saat promo 50% ini naik 350 % dibandingkan tahun 2013 saat KFC mengadakan promo yang sama.

Hampir semua ibu-ibu yang antri ayam kemarin bilang, mumpung ada ayam promo, ya mesti digunakan dengan baik dan mumpung semua anggota keluarga libur, maka dibelilah ayam goreng itu buat santap bersama. Alasan yang sama dengan saya. Maka demi ayam goreng murah dan pastinya enak, antri berjam-jam pun dilakoni. Capeknya antri hilang segera setelah ayam matang dan dibawa pulang. Saya tak lagi kesal melihat keluarga happy makan ayam KFC meski ada sedikit sesal karena bucketnya di ganti kotak kerdus, stock nya habis kata staff counter KFC.

Bagi saya, ibu pekerja yang punya waktu terbatas, memasak makanan untuk keluarga adalah kegiatan yang tidak setiap hari saya lakukan (jujur). Apalagi saat anak-anak saya tumbuh menjadi remaja yang selera makannya tergantung mood. Saya sih berusaha memenuhi keinginan anak saya untuk masak sayur permintaan mereka tapi seringnya sayur tersebut tidak dimakan karena anak-anak harus pulang sore karena mengikuti kegiatan di sekolahnya. Jadi mubazir deh makanannya. Tambahan lagi kalau saya harus berangkat kerja pagi-pagi sekali karena ada meeting, sudah pasti saya nggak sempat masak. Akhirnya saya belikan anak-anak saya makanan yang sudah jadi .. dan permintaan mereka adalah ayam KFC.

Saya lupa kapan pertama kali saya mengenalkan anak-anak saya pada ayam KFC. Yang saya ingat, dulu saat anak-anak saya usia SD dan berulang tahun, saya beli paket Chaki untuk teman-teman anak saya dan mereka sangat gembira. Dulu ayam goreng khas KFC belum banyak saingannya, saingan terbesarnya adalah restoran yang punya ikon badut dan punya lambang M. Seiring perkembangan zaman dan bertambah kreatifnya orang-orang, ayam goreng rumahan yang meniru ayam KFC dijajakan di pinggir jalan. Namanya macam-macam, tapi orang-orang banyak yang menyebutnya ayam KFC. KFC udah tertanam dengan baik di memory orang-orang.

Antri Ayam KFC (dok.yyt)
Antri Ayam KFC (dok.yyt)
Meski sibuk, saya selalu menyempatkan diri untuk makan bersama dengan keluarga. Memang tidak setiap hari tapi paling tidak, saat libur saya dan keluarga makan bersama. Di momen special seperti ulang tahun, makan bersama adalah kewajiban dalam keluarga kami. Makan bersama ini penting untuk menjaga komunikasi dengan keluarga. Curcolnya anak-anak biasanya keluar saat makan bersama. Untuk momen special seperti ulang tahun atau malam tahun baru.. saya dan keluarga biasanya makan di luar rumah... di restoran maksudnya. Restoran kami pilih berdasar kesepakatan tapi biasanya di restoran fast food karena anak-anak saya suka makanan fast food.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun