Faktor keempat adalah peningkatan skill. Lorenzo digdaya di atas Yamaha YZRM1 itu sudah terbukti. Sekarang saatnya ia mencoba naik motor yang beda. Motor Ducati itu liar dulunya tapi sekarang di tangan Dall’Igna, Ducati menjadi motor yang lebih kuat dan lebih mudah dikendalikan.Â
Terbukti Dovizioso dan Iannone telah menjadi lawan tangguh bagi rider lainnya. Hanya keberuntungan saja yang belum membuat mereka bisa memberikan banyak poin untuk tim Ducati.Â
Dengan mengendarai motor selain M1, skill Lorenzo bisa jadi lebih bagus lagi. Tapi kalaupun Lorenzo gagal di atas Ducati, itu akan jadi pengalaman bagus untuknya juga. Sama seperti Vale dahulu.
Itulah empat poin yang menurut saya menjadi dasar kepindahan Lorenzo ke Ducati. Untuk pengganti Lorenzo, Yamaha belum memberikan nama. Namun, nama Maverick Vinales, rider yang sekarang balapan di tim Suzuki, menjadi calon kuat pengganti Lorenzo.
Vinales punya skill lebih bagus dari Aleix Espargaro. Beberapa kali Vinales sempat bikin repot para pembalap papan atas. Kalo aja Vinales ditunjang dengan motor yang mumpuni, bukan nggak mungkin ke depannya Vinales akan menjadi pembalap yang patut diperhitungkan.Â
So... saya mau ucapin... good bye Jorge Lorenzo... baik-baik di Ducati yaaa... jangan marah-marah mulu ya kalau sering jatuh.Â
Â
Sumber : motogp.com, crash.net