Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Gara-gara Curcol Beda Harga, Masuk Kompas.com

31 Maret 2016   18:31 Diperbarui: 31 Maret 2016   18:36 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Harga di rak kemarin (dok.kompas.com)"][/caption]Ceritanya siang kemarin sesudah antri minta EFIN di kantor pajak saya mampir ke Carrefour Kramat Jati buat beli minuman. Siang panas cetar hari itu bikin tenggorokan nagih minta dialiri air yang segar. Saya ambilah sebotol minuman orange 500 ml di rak berpendingin. Harga tertera adalah tujuh ribu rupiah. Karena saya nggak butuh membeli barang lain maka saya langsung ke kasir dan membayar dengan uang pas. Ndilalah kasir bilang harganya tujuh ribu seratus lima puluh rupiah. Saya bengong sambil mikir.. lah di rak nggak segitu. Karena buru-buru kudu balik ke kantor akhirnya saya bayarlah sesuai harga tertera. Oh ya... saya tak minta kantong plastik yang berpotensi bikin saya ditagih dua ratus rupiah lagi.

Sambil jalan, saya curcol mengenai transaksi tadi di akun twitter saya di @daffana (udah pada follow belum? *promo dikit*). Ini biasa saya lakukan.. kalo curcol pasti saya twit ke akun twitter atau posting ke facebook. Punya akun socmed masa dianggurin. Cuitan mengenai perbedaan harga di rak dan di kasir mendapat reaksi dari beberapa follower saya, termasuk mas Inu pemilik akun @beginu, kompasianer senior penulis buku serial Pak Beye yang merupakan pemred kompas.com. Rata-rata bilang bahwa perbedaan harga itu bukan sesuatu yang aneh karena sering sekali terjadi, di minimarket atau di supermarket daerah manapun.

Beberapa follower saya juga pernah mengalami kejadian ini dan saya juga beberapa follower saya sama yakin bahwa alasan dari minimarket dan supermarket ini adalah human error... harga di rak belum sempat diganti padahal harga di kasir sudah berubah. Lalu... sayapun beraktivitas seperti biasa. Sempet kesel juga sih dengan selisih seratus lima puluh rupiah tadi tapi sudahlah... saya anggap amal.

Kemudian malamnya.. saya di mention mas Inu, yang memberikan link berita di Kompas.com. Jarang-jarang lho mas Inu mention saya, karena beliau sibuk dan saya juga sibuk... mas Inu sibuk kerja dan saya sibuk ngetwit hahahaha. Segera saya buka link berita dari beliau dan taarrraaaaa.... cuitan saya tadi siang dijadiin berita pemirsa. Cuitan saya di screeschoot segala. Tentu media sekelas Kompas.com nggak asal menulis berita. Dalam berita itu ditulis bahwa Kompas.com telah mengecek kebenaran cuitan saya dan yang saya alami itu benar adanya. Harga minumannya emang beda antara di rak dan di kasir. Bebas lah saya dari penyebaran berita hoax hihihihih.

[caption caption="Cek harga di rak (dok.liputan6.com)"]

[/caption]Dari komentar yang saya baca di berita itu, rata-rata pernah mengalami kejadian beda harga dan itu terjadi di banyak minimarket dan supermarket. Ada yang kemudian nggak jadi beli, ada yang beli tapi komplen ke kasir. Alasan minimarket dan supermarket ini seperti biasa... human error, harga di rak belum diganti. Alasan ini juga yang diberikan oleh pihak Carrefour Kramat Jati ke Kompas.com menanggapi keluhan saya. Sales Manager Beverage dan Perishable pak Dani Zaenal seperti dimuat di Kompas.com bilang ini murni human error.

Pak Dani juga menyarankan agar pembeli yang menemukan perbedaan harga di rak dan di kasir langsung mengadu ke Customer Service dan akan diselesaikan dengan baik. Menurut pak Dani hal ini pernah terjadi dan diselesaikan oleh Customer Service hari itu juga. Kebetulan tadi siang saya ke Carrefour Kramat Jati lagi dan iseng melihat ke rak berpendingin, ternyata harganya memang sudah diganti sesuai dengan harga yang saya bayar kemarin.

Dari kejadian ini saya mikir ya.. yang pertama adalah, kejadian ini sudah berulang kali terjadi di banyak minimarket dan supermarket. Kenapa alasannya selalu human error, menyalahkan karyawan. Apakah tidak ada SOP untuk ini? Kenapa nggak belajar dari pengalaman kasusnya gitu. Padahal minimarket dan supermarket ini punya nama besar. Yang kedua, saya tidak bermaksud lebay dikit-dikit ngadu ke socmed. Tapi melalui socmed, saya berharap ada perhatian lebih dari managemen toko untuk kejadian ini. Apalagi bisa diliat komentar yang ada.. mereka pernah mengalami kasus yang sama lho.

[caption caption="Harganya udah update (dok.yayat)"]

[/caption]Yang ketiga... pembeli emang kudu cek dan ricek struk yang mereka terima, cek lagi apakah harganya sesuai dengan yang tertera. Tapi... kalo belanjaan nya banyak, di belakang mengular antrian orang-orang yang mau bayar, apa inget kita dengan harga barang per item di rak tempat kita ambil barang tersebut? Saya sendiri ingat harganya karena cuma beli satu produk itu, hlaaaaa kalo saya beli 20 macam barang, belum tentu saya inget harga per satuannya. Artinya... pembeli akan tidak sadar dengan perbedaan harga yang terjadi.

Kalau seperti ini... lagi-lagi pembeli ada di posisi pihak yang dirugikan. Pihak minimarket dan supermarket tinggal bilang … ke CS aja buat komplen dan kami akan selesaikan masalah beda harga ini. Saya yakin bukan terakhir ini media menulis berita soal perbedaan harga, akan ada lagi deh nanti entah di media apa, karena saya kok merasa, human error masih menjadi alasan number one yang menurut pihak toko akan menjadi permakluman bagi para pembelinya.

Salam maklum...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun