Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Edisi Mimpi Tak Terbeli: Linkin Park

30 Juni 2011   07:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:03 1566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

[caption id="attachment_117230" align="aligncenter" width="500" caption="Linkin Park (dok.fotolog.com)"][/caption] Sebuah berita menggembirakan sekaligus menyedihkan saya dengar siang itu. Berita ini soal grup band favorit saya, Linkin Park. Berita gembiranya adalah mereka mau datang dan konser lagi di Jakarta dalam rangka tour "A Thousand Suns" tanggal 21 September 2011. Berita menyedihkannya adalah saya bakalan nggak bisa menonton mereka konser lagi. Linkin Park beranggotakan Chester Bennington, Mike Shinoda, Rob Bourdon, Brad Delson, Dave Ferrel dan Joe Hahn. Perkenalan saya dengan grup Linkin Park belum lama kok. Saya baru jatuh cinta dengan grup ini setelah mereka meluncurkan album Meteora di tahun 2003. Lalu saya tambah tergila-gila pada mereka ketika album Minute to Midnight diluncurkan. Buat saya album ini lebih mengena di kuping. Lirik Lagu Linkin Park kebanyakan berisi tentang perang, ajakan damai dan kehidupan sosial. Musiknya beraliran rock bercampur hip-hop dengan sentuhan elektronik hasil garapan DJ Joe Hahn. Total ada 5 album studio yang telah diluncurkan dengan puluhan single. Bukan hanya merambah dunia rekaman, Linkin Park merupakan langganan pengisi Sountrack film Transformer. Ada lagu New Divide yang dipakai untuk film Transformer edisi Revenge of Fallen. Namun lagu Linkin Park di film Transformer 3: Dark Side of The Moon yang berjudul Iridescent agak aneh di kuping saya. Kurang galak menurut saya. Saya lebih menyukai New Divide atau What I’ve Done. Vokalis Linkin Park, Chester Bennington dan Mike Shinoda pernah membuat proyek sampingan di luar Linkin Park. Mike Shinoda ngetop dengan grup Fort Minor dan Chester Bennington dengan Dead by Sunrise. Tapi dari kedua grup ini yang paling santer di kuping adalah Fort Minor yang meski baru menelurkan 1 album tapi lagu-lagunya yaitu Remember Me, Petrified, Believe Me atau Where’d You Go cukup akrab di telinga. Kedua vokalis ini juga memberi warna pada Linkin Park hingga membedakannya dengan grup musik lainnya (selain beda musiknya tentu saja). Saya menyebut suara Chester Bennington sebagai suara jahat dan Mike Shinoda sebagai suara baik. Kok begitu? Gampang saja, karena Mike Shinoda lebih manis ketimbang Chester Bennington (gak nyambung kan padahal). Namun Mike Shinoda kalah ganteng ketimbang si pemukul drum LP, Rob Bourdon (siapapun pasti setuju ini hihihihi). Info tak penting soal Linkin Park adalah lagu-lagu Linkin Park merupakan lagu yang pasti di dengar Jorge Lorenzo lewat iPodnya sebelum turun balapan. Jadi kalau Anda lihat Lorenzo komat-kamit sambil manggut-manggut mendengarkan sesuatu dari earphonenya maka ia sednag menyanyikan lagu Linkin Park. Jadi bukan baca mantra lho ya. Linkin Park pernah datang ke Indonesia sebelumnya, yaitu tanggal 13 Juni 2004. Mereka konser di Taman Impian Jaya Ancol. Bulan September nanti giliran Gelora Bung Karno yang akan jadi tempat konser mereka. Tadi saya bilang kedatangan LP merupakan berita sedih buat saya. Kenapa? Karena saya belum tentu bisa menonton konser ini. Harga tiketnya saja 550 ribu, 750 ribu, 1 juta, 1.2 juta, 1.9 juta dan 2.5 juta. Sebuah harga yang cukup lumayan bagi saya tapi cukup murah untuk grup sekelas Linkin Park. Lagipula memang segitu kan rata-rata harga tiket grup musik papan atas. O iya, sesudah ke Indonesia mereka akan konser di Singapura sebagai pembuka perhelatan balap F1. Keren kan? Jadi sementara ini saya mau kasak-kusuk cari sponsor dulu, siapa tahu ada yang berbaik hati memberi saya tiket buat nonton LP. Saya anggap saudara deh dia nanti hehehehe. Tapi kalau tak ada ya terima nasib, lagi-lagi Linkin Park adalah mimpi yang tak terbeli buat saya hikkzzzzz.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun