Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Surga Buku Itu Ada di Blok M Square

28 Desember 2010   08:23 Diperbarui: 4 April 2017   18:04 5537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_80565" align="aligncenter" width="600" caption="Hamparan buku murah di Blok M Square (dok.Urbanesia.com)"][/caption]

Meski saya tinggal dekat dengan wilayah Blok M, namun saya jarang sekali menikmati suasana di sana. Buat saya jalan-jalan di Blok M membuat lapar mata dan selalu menerbitkan keinginan belanja. Kalau sedang punya dana untuk dibelanjakan memang tak masalah, tapi kalau sedang tak punya bukankah malah bikin pusing kepala ? Sekali duakali saya datang ke Blok M karena ada janji dengan seorang teman menikmati lesehan di emperan Blok M square. Suasana lesehan mengingatkan saya dengan suasana lesehan di Malioboro, Jogja, tapi di Blok M jauh lebih ramai.

Hingga Sabtu kemarin saya dan keluarga sengaja jalan-jalan ke Blok M. Niatnya sih nonton di Blok M Square. Ramai sangat suasananya. Mungkin karena hari libur, tapi saya yakin Blok M selalu ramai meski bukan hari libur. Seperti orang hilang aja saya masuk ke Blok M Square. Full celingukan hehehehe. Saya tak menyangka Blok M Square seluas itu. Lumayan juga cuci mata menuju ke lokasi bioskop di lantai 5. Singkatnya acara menonton film berlangsung dengan sukses. Meski filmnya meleset dari rencana. Di rumah anak-anak sepakat menonton Narnia eh sampai di bioskop mereka maunya nonton "Tron". Saya memang tak bilang bahwa Tron diputar di sini karena saya pikir anak-anak lebih suka Narnia daripada Tron. Ternyata saya salah, saya ibu yang nggak gaul kali ya hahahahah. Selesai nonton film pun anak-anak masih berceloteh tentang serunya film Tron, sementara saya bingung nggak ngerti alur ceritanya Tron.... hahahahah.

Hari masih sore dan kami beranjak pulang ketika seorang anak saya menunjuk sebuah spanduk berbunyi "Bursa Buku, lantai basement". Segera mereka minta untuk ke tempat itu. Beruntungnya saya punya anak-anak yang lebih suka ke bursa buku dari pada ke area permainan di sebelah bioskop tadi, semoga bukan karena mereka nggak melihat arena permainan itu hihihih. Berdasarkan informasi dari seorang satpam, saya sampai di basement tempat bursa buku berada. Awalnya saya hanya melihat beberapa lapak penjual, "sepi amat" begitu pikir saya. Hingga tak sengaja saya melihat ke deretan toko-toko di sebelah kiri saya dan taraaaaaa... toko-toko yang penuh dengan buku berjejer di situ.

[caption id="attachment_80568" align="aligncenter" width="391" caption="komik kesukaan anak-anak (dok.gogirlmagz.com)"]

12935249201337879718
12935249201337879718
[/caption]

Segera saya anak-anak asyik menyusuri toko demi toko. Setiap toko penuh dengan tumpukan buku, bahkan buku-buku itu sampai digelar hingga keluar ke lantai tempat kami berjalan. Harga-harganya juga cukup miring, bahkan banyak yang diobral dengan harga 10 ribu rupiah. Buku-buku lama hingga buku-buku baru banyak dijual di sini. Majalah seri lama, baru hingga majalah import pun banyak. Kami sampai di sebuah toko yang menyediakan buku yang dicari anak-anak saya, komik ala Jepang. Toko ini penuh dengan komik second seharga 3 ribu rupiah. Meski second kondisinya masih 80% bagus. Harga buku sejenis ini di luaran masih seharga 5 ribu rupiah. Maka asyiklah anak-anak saya di situ. Saya sendiri juga asyik melihat-lihat suasana toko-toko ini. Pengunjungnya sepi, sangat berbeda dengan pengunjung mall di atasnya. Ketertarikan orang pada buku-buku memang agak kurang sepertinya. Atau bisa jadi mereka tak tahu tentang surga buku yang ada di bawah sini. Karena sayapun baru mengetahui lokasi ini. Kalo tau sejak lama mungkin saya bisa sering mampir ke sini atau saya emang nggak gaul ya.

"Bang, komiknya 5 ribu 2 ya..." Saya coba menawar. Dasar emak-emak udah murah tetep aja ditawar hehehe.
"Wah nggak bisa bu, harganya udah murah lho, di luar mana ada harga segitu" jawab si abang.
"Kan belinya banyak," Saya masih keukeuh.
"Liat nanti ya bu, diskon dikit bolehlah,"
Yessss.... bisa dapet lebih murah hihihih

Tiba-tiba si abang penjual buku menunjukan sebuah buku pelajaran bahasa Inggris kepada saya. Untuk tingkat SD. Tapi berbeda dengan buku yang dipakai anak saya. Saya lihat isinya lumayan lengkapdan cukup tebal. Apalagi banyak conversationnya. Cocok untuk si bungsu yang nggak doyan Bahasa Inggris.

"Harganya 7 ribu aja bu... sekalian nih beli," si abang menawarkan.
"5 ribu aja bang, kan saya beli banyak sama komik tuh," tetep nawar.
"Di luar harganya masih 9 ribuan bu," abang juga keukeuh.
"Ya udah ini saya ambil dulu,"

Sambil menunggu anak-anak saya memilih komik, saya berbincang dengan si abang. Ternyata para penjual di area ini adalah penjual buku yang dulu ada di daerah Kwitang. Sebagian lagi berasal dari penjual buku yang biasa berjualan di daerah kota. Toko bukunya sebenarnya lebih banyak dari yang saya lihat saat itu. Tapi sebagian banyak yang tutup. Kadang-kadang mereka saling bekerjasama untuk mengikuti pameran buku yang biasanya di adakan di Istora atau JCC. Pengunjung di area ini memang tidak ramai. Tapi pendapatan mereka masih lumayan di banding tempat lain misal di Thamrin City. Dari pendapatan inilah mereka bisa membayar sewa toko dan biaya sehari-hari.

Sementara koleksi bukunya di dapat langsung dari penerbit atau para pemilik buku yang menjual secara langsung pada mereka. Hmmm... saya langsung ingat dengan tumpukan buku yang ada di rumah. Tapi tak akan saya jual ah, biarkan jadi koleksi, siapa tau nanti bisa punya perpustakaan pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun