Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nama dalam Satu Kata

16 Februari 2010   06:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:54 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_72199" align="alignleft" width="300" caption="Ilustrasi dari google"][/caption] Dulu saya sangat benci dengan nama saya. Alasannya karena nama saya hanya terdiri dari satu kata. Terlalu singkat. Nggak keren banget sih. Pernah saya protes kepada ayah saya sebagai pemberi nama. Kenapa hanya memberi nama dengan satu kata. Sementara adik-adik saya diberi nama dengan dua kata. Ayah saya bilang bukan panjang nama yang membuat bagus melainkan arti yang terkandung di dalamnya. Satu kata nama saya lebih bagus artinya dibandingkan dengan nama dengan tiga atau empat kata. Sebuah alasan yang belum bisa saya terima dulunya. Seorang tetangga mengganti nama anaknya dari eko menjadi gilang, karena si anak sering sakit-sakitan. Akibat keberatan nama katanya. Saya tak melihat ada yang salah dengan namanya. Dua nama itu sama bagusnya. Meski kemudian setelah diganti namanya, si anak tak lagi sakit-sakitan. Menurut saya ini bonus saja. Karena menganggap nama saya yang hanya satu kata itu tidak keren, saya bilang pada laki-laki yang mengijinkan saya menua bersamanya untuk memberi nama anak-anak kami nanti tidak dengan satu kata. Dia mengiyakan asal panjangnya tidak melebihi panjang KA. Suatu syarat yang tidak mungkin saya lakukan. Kalau namanya terlalu panjang takut saya malah tidak hapal dengan nama anak saya. Jadinya kami beri mereka nama dengan tiga kata dan dengan arti bagus pula sesuai harapan kami padanya. Nama saya yang hanya satu kata walau sering saya pikir tidak keren dan sering bikin bingung kalau harus menuliskan last name, memang bagus artinya. Terkandung do'a dan harapan orang tua saya yang masih berat untuk saya penuhi saat ini, untuk menjadi cahaya bagi kehidupan orang yang saya cintai. Dan sore itu ... ber lesehan ria di emperan TIM, saya pemilik nama dengan satu kata melanjutkan jejak atas harapan dan do'a orang tua saya pada sekumpulan manusia yang juga menjejakkan langkahnya pada namanya masing masing yang sama mengandung do'a. Tak peduli dengan jumlah kata pada namanya, yang bahkan saya lebih suka memanggilnya dengan inisial saja, kami menyatukan langkah pada misi-misi yang akan memberi arti pada nama kami masing-masing. Dan tahukah ? ternyata nama kampret, badak atau kodok ijo  itu artinya kucing ... [caption id="attachment_75409" align="alignleft" width="300" caption="nama dalam misi (dok syam)"][/caption] Catatkan namamu di Sini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun