[caption id="attachment_349699" align="aligncenter" width="640" caption="Toko minuman keras di KLIA 2 (dok.yayat)"][/caption]
Akhirnya... saya sampai di Kuala Lumpur. Saya baru kali ini ke Kuala Lumpur, jadi saya benar-benar takjub dengan bandara KLIA 2 tempat saya mendarat. Bandaranya luassss sekali pemirsa. Udah jalan lama tapi nggak sampe-sampe ke pintu keluar. Kalo pagi-pagi sih enak jalan sejauh ini hitung-hitung olahraga. Tapi ini malem pemirsa.. badan juga udah capek jadi nggak minat olahraga.
Bukan cuma jalan dari turun pesawat sampe pintu keluarnya yang jauh, tapi naik eskalatornya juga tinggi menjulang. Kepala pusing karena jet lag lalu naik eskalator setinggi itu bisa dibayangin gimana rasanya... mumet. Mana pintu keluar nggak nyampe-nyampe. Akhirnya setelah serasa puluhan kilometer berjalan, sampe juga di pintu imigrasi. Di imigrasi lancar. Bandara KLIA bukan cuma luas tapi juga banyak toko ada di sini. Udah kayak mall aja tempatnya. Mata jadi seger lagi terutama setelah liat jajaran toko-toko coklat di sana. Wuih coklat.
Pemerintah Malaysia emang canggih membangun bandara seluas ini. KLIA 2 adalah tempat mendarat pesawat low cost. Untuk pesawat International lainnya ada bandara KLIA. Kalo sempat besok saya pengen jalan-jalan ke bandara KLIA. Karena sudah jam 11 malam maka bis yang akan membawa saya dan teman-teman ke hotel udah nggak ada, jadi kami naik KLIA Express, ini kereta api pemirsa.
Anda hanya membayar RM 35 untuk naik kereta dari KLIA 2 ke KL Sentral, dari sini kami naik taksi untuk sampai ke hotel kami di daerah China Town. Perjalanan dari KLIA 2 ke KL Sentral makan waktu 30 menitan. Keretanya bagus dan bersih. Jalannya juga cepat. Ya maklum kereta express.
[caption id="attachment_349700" align="aligncenter" width="640" caption="Rute Kereta (dok.yayat)"]
Setelah sampai di KL Sentral kami ke counter taksi. Beda dengan di Jakarta yang kita nyetop taksi sendiri, di sini kita harus melalui counter. Taksinya kita tinggal pilih mau budget taksi atau premier taksi. Yang membedakan 2 taksi ini adalah tipe mobilnya. Premier taksi lebih bagus taksinya daripada budget taksi.
Perjalanan dari KL sentral ke china town makan waktu sekitar 15 menitan. Emang deket sih tempatnya dari KL sentral. Ongkos taksi dibagi dalam zona wilayah yang terbagi berdasarkan jarak tempuh. Kami membayar RM 15 untuk sampai ke China Town. Sampai di hotel China Town kami cek in, istirahat bentar lalu jalan lagi cari makan. Depan hotel tempat saya dan teman-teman menginap adalah area pasar pemirsa, tapi udah tutup sekarang dan akan buka lagi besok pagi.
Kelar makan sekarang saya ada di hotel lagi dan bersiap tidur. Besok saya akan pergi ke sirkuit pagi-pagi banget. Reportase saya soal sirkuit saya tulis besok malam ya. Sekarang saya mau tidur... good night.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H