Mohon tunggu...
Healthy

Terapi Ozon, Si Oksigen Tunggal yang Mengikat Radikal Bebas

30 November 2016   12:16 Diperbarui: 30 November 2016   12:23 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Apakah itu ozon ? Ozon merupakanmolekul gas yang terdiri dari 3 atom oksigen O3. Sering kita mendengar O2 yaitu oksigen yang kita hirup saat bernapas yangdikeluarkan oleh tumbuh – tumbuhan. Terapi ozone adalah denganmenambahkan O3 kedalam tubuh dengan berbagai metode yaitu tanpa dihirup. Setelah O3 masuk dalam tubuh, O3 akan terpecah menjadi O2dan O (oksigen tunggal), O2 ini akan meningkatkan oksigen dalam darahsehingga suplai oksigen ke seluruh sel, selain itu O2 akan memberikanefek sebagi pengencer darah alami. Jika oksigen terpenuhi keluhanseperti susah tidur, tegang dileher, pusing karena kekurangan oksigendapat teratasi. 

Tidak itu saja sel atau organ dengan suplai oksigenyang cukup akan dalam kondisi yang baik. Kemudian masih ada 1komponen O atau oksigen tunggal yang terpisah dari O2 tadi, apa yangdilakukan oleh O ini? Oksigen tunggal ini akan “mencari pasangan”mengikat sesuatu yang tidak baik dalam tubuh seperti radikal bebas,lemak dll. Setelah oksigen tunggal berikatan dengan komponen lainmaka akan terbuang masuk dalam sistem ekskresi, terbuang melalui airkencing, keringat dll. Sehingga radikal bebas, lemak yang ada dalamtubuh akan terbuang. 

Banyak dari kita yang sudah mengetahui bahayaradikal bebas dalam tubuh, radikal bebas ini memang diproduksi dalamtubuh tetapi penyumbang terbanyak adalah radikal bebas bebas dariluar seperti polusi, dari makanan dll. Untuk Anda yang sudah berusia lanjut diatas 30 tahun dengan gaya hidup yang tidak sehat, sering makan makanan junkfood kurang berolahraga terapi ozon juga bisa menjadi salah satu pilihan untuk mencegah berbagai penyakit. Karena gaya hidup dan makanan yang tidak sehat akan menyebabkan penuan dini baik fisik ataupun organ.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun