Be your own doctor !
Tidak ada yang menginginkan sakit berlama – lama. Tidak ada pula yang berharap setiap saat mengunjungi dokter untuk berobat. Oleh karena itu jadilah dokter bagi diri sendiri, pesan dokter Husen Ahmad Bajry selaku founder RS Holistic Purwakarta. Setidaknya beliau tidak ekstrem mengatakan jangan anti dokter atau jangan pernah berobat. Alasan dokter Husen , kita bisa menjadi “dokter” bagi diri kita sendiri. Benar meskipun dokter yang sesungguhnya tetap bisa menjadi rekan kita dalam berbagai informasi tentang tubuh manusia.
Tubuh anda adalah dokter yang terbaik, dimana kitalah sebagai pemiliknya yang lebih mengetahui dengan apa yang terjadi dengan tubuh kita. Tetapi kita harus paham dengan segala macam macam gejala, tanda – tanda dan keluhan yang terjadi. Terkadang kita terlalu gegabaah dan terlalu panic jikalau terjadi sesuatu yang tidak beres dengan tubuh, seperti disaat ada keluhan pusing. Tanpa ada perintah dari dokter atau siapapun kita akan membeli obat sakit kepala. Padahal sebenarnya sakit kepala ini terjadi karena kita kurang tidur. Jika kita paham dengan tubuh kita, maka yang harus kita lakukan adalah memperbaiki pola tidur kita. Nah disinilah peran anda sebagai dokter tubuh anda sendiri, dimana anda dapat memahami gejala gejala penyakit yang datang karena gejala gejala ini sebenarnya bukan penyakit yang harus secepatnya kita hilangkan dengan obat atau semacamnya.
SADARKAH KITA ?
Ketika tubuh mengeluh dengan berbagai gejalanya, itu bisa memiliki banyak makna
1. Gejala penyakit merupakan cara tubuh menuntut haknya yang barangkalo sering kita lupakan, seperti kita makan lebih banyak mengikuti selera lidah ketimbang selera tubuh.
2. Gejala penyakit merupakan cara tubuh memohon perhatian si pemilik tubuh untuk melakukan satu peerbaikan nyata ketika tubuh sedang tidak mampu melakukan tugas rutin.
3. Gejala penyakit merupakn cara tubuh memohon untuk diberi makanan (nutrisi seimbang) sesuai dengan kebutuhannya.
4. Gejala penyakit merupakan cara tubuh memohon pembersihan dari pednumpukan toksik atau racun (detoksifikasi).
Ada saatnya tubuh meminta kita untuk mengistirahatkan nya dari rutinitas, ada saatnya tubuh melakukan detoksifikasi.
Begitupula dengan sehat. Sehat bisa kita peroleh ketika kita tahu bagaimana menyikapi arti sehat sesungguhnya. Sehat bisa kita peroleh sewaktu kita mampu bernapas dengan lega, sehat bisa pula kita rasakan ketika menikmati tidur yang pulas dan sehat bisa kita dapatkan ketika kita merasakan makanan yang enak, sehat tanpa bahan addictive dan pestisida. Namun sehat sesaat dengan semua kenikmatan tersebut jika tidak dibarengi dengan konsep dan gaya hidup yang juga sehat, bukan tidak mungkin, justru diri kitalah yang membuat tidak sehat atau sakit.