ACTNews, PADANG SIDEMPUAN - Malam tadi, air bah itu datang menggulung setelah lewat dini hari. Dampaknya bukan main, mereka yang terlelap tidur tidak sempat lari dan telanjur diburu oleh kepanikan. Akhirnya, banjir bandang luapan Sungai Batang Ayumi itu hanya bisa diratapi dengan pasrah. Beberapa orang yang kadung tak siap dihantam bandang hanyut terseret, puluhan rumah pun bolong dan bahkan terbalik dari fondasi awalnya gara-gara dihantam bandang.
Minggu malam tadi (26/3) banjir bandang menjadi mimpi buruk bagi sebagian warga di kawasan Kota Padang Sidempuan. Berawal dari hujan deras yang turun sejak Minggu sore. Hujan tak juga kunjung berhenti sampai malam hari. Hingga akhirnya banjir bandang datang ketika hampir semua sedang terlelap tidur.
Sebelumnya, sekira pukul 19.00 WIB warga di sepanjang bantaran Sungai Ayumi, Kota Padang Sidempuan sudah menyadari tentang gelagat debit air sungai yang meningkat drastis. Volume air terus menanjak dan bertambah. Hampir tengah malam, air bah datang deras sekali menyapu sekaligus daerah bantaran. Puluhan rumah tersapu banjir bandang. Seketika itu listrik pun langsung padam gelap total.
Beberapa terdampak banjir bandang paling parah berada di sekitar Simpang Simapil-Mapil, Kelurahan Lubuk Raya Kecamatan Padang Sidempuan Hutaimbaru. Lalu banjir bandang juga menerjang Kelurahan Batunadua Julu, Batang Ayumi Julu – Padang Sidempuan Utara, Siborang – Padang Sidempuang Selatan, dan Kecamatan Angkola Julu – Desa Simatohir.
Secara keseluruhan banjir bandang berdampak langsung di enam kecamatan di Kota Padang Sidempuan, meliputi Kecamatan Padang Sidempuan Utara, Padang Sidempuan Selatan, Padang Sidempuan Tenggara, Padang Sidempuan Hutaimbaru, Padang Sidempuan Batunadua, dan Padang Sidempuan Angkola Julu.
Sampai tulisan ini diunggah, jumlah korban jiwa terseret arus banjir bandang sudah ditemukan 5 jasad. Kemudian rumah rusak berat berjumlah 17 unit, rumah hanyut 17 unit, serta kendaraan mobil dan motor yang hanyut berjumlah 7 unit. Sebuah sekolah, SDN 200114/22 Kantin Lombang yang berlokasi di Kecamatan Padang Sidempuan hari ini Senin (27/3) terpaksa diliburkan entah sampai kapan, karena sekolah rusak parah dan tertimbun lumpur
Mengutip rilisan pers dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Padang Sidempuan, lima orang warga yang tewas terseret arus berasal dari Kecamatan Padang Sidempuan Hutaimbaru, dan Padang Sidempuan Utara.
Merespons banjir bandang Padang Sidempuan, sejak tengah malam tadi Tim Rescue dari Aksi Cepat Tanggap Sumatera Utara bergerak menuju Kota Padang Sidempuan dekat perbatasan Kabupaten Tapanuli Selatan. Upaya pencarian korban jiwa dan pemulihan psikis dan fisik korban menjadi prioritas. Pengiriman logistik bantuan pangan pun akan dilakukan sesegera mungkin, sembari menakar jumlah kerugian dan kerusakan fasilitas umum di sepanjang pinggiran Sungai Batang Ayumi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H