Mohon tunggu...
Aksi Cepat Tanggap
Aksi Cepat Tanggap Mohon Tunggu... Jurnalis - Organisasi Kemanusiaan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menjadi organisasi kemanusiaan global profesional berbasis kedermawanan dan kerelawanan masyarakat global untuk mewujudkan peradaban dunia yang lebih baik http://act.id Aksi Cepat Tanggap (ACT) Foundation is a professional global humanitarian organization based on philanthropy and volunteerism to achieve better world civilization

Selanjutnya

Tutup

Money

Sinabung Meletus Lagi, Petani Kol Ratapi Gagal Panen

29 Februari 2016   13:40 Diperbarui: 29 Februari 2016   14:58 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="ACT"][/caption]

KARO – Seorang petani yang tak diketahui namanya, nampak meratapi tanaman kol-nya yang tertimbun abu vulkanik Gunung Sinabung. Wilayah-wilayah penduduk pada radius 10 kilometer arah Barat Daya dan Barat Gunung Sinabung, dihujani abu akibat erupsi hebat Sinabung yang terjadi pada Jumat (26/2) dini hari.

Laporan relawan ACT Kantor Cabang Medan Susanto Ginting mengatakan Gunung Sinabung di Kabupaten Tanakaro kembali erupsi hebat dan menyemburkan api pijar sejauh sekitar 500 meter. Semburan abu pun mencapai 2.000 meter. Abu vulkanik inilah yang akhirnya jatuh menutupi tetumbuhan di sekitar lereng gunung, termasuk tanaman pertanian.

Santo melaporkan ada empat kecamatan yang usaha pertaniannya terancam gagal, akibat tertimbun abu Sinabung, yakni Kecamatan Payung, Tiganderket, Kuta Buluh, dan Tiga Binanga). Seorang warga dari Desa Perbaji, mengatakan akibat tertimbun abu, gagal panen dipastikan terjadi. Kerugian puluhan juta pun bakal ia tanggung.

“ Perlu ada upaya budidaya tanaman pertanian yang tahan terhadap abu vulkanik untuk warga yang tinggal di sekeliling Gunung Sinabung. Sekarang ini sudah ada budidaya jamur yang ditanam di dalam bangunan yang terlindung dari abu vulkanik, dan ada yang berhasil dilakukan. Jika petani sekitar Gunung Sinabung bertanam dengan cara konvensional, apabila terjadi erupsi, petani hanya memanen kerugian. Kan kasihan,” ujar Susanto, yang sudah empat tahun ini menghabiskan waktunya menjadi relawan ACT Cabang Medan, yang fokus pada penanganan para pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung yang berjumlah puluhan ribu jiwa. []

Laporan: Susanto Ginting

Sumber

Aksi Cepat Tanggap

ACT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun