Mohon tunggu...
Aksi Cepat Tanggap
Aksi Cepat Tanggap Mohon Tunggu... Jurnalis - Organisasi Kemanusiaan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menjadi organisasi kemanusiaan global profesional berbasis kedermawanan dan kerelawanan masyarakat global untuk mewujudkan peradaban dunia yang lebih baik http://act.id Aksi Cepat Tanggap (ACT) Foundation is a professional global humanitarian organization based on philanthropy and volunteerism to achieve better world civilization

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

'Rambate Rata Hayo' Bangun Tanggul Jebol Akibat Banjir Bandang

23 Februari 2016   08:11 Diperbarui: 23 Februari 2016   08:28 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="gotong royong "][/caption]BANDUNG – Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kantor Cabang Bandung dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Jawa Barat membangun kembali tanggul Sungai Cibeunying yang jebol akibat banjir bandang. Aksi sosial ACT-MRI yang berlangsung Minggu, (21/2) tersebut dibantu para pemuda dari Karang Taruna Kecamatan Cimenyan dan warga Cibeunying.

Tanggul dari sungai yang melewati wilayah RW 04, Kelurahan Cibeunying, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung tersebut hancur akibat banjir bandang yang terjadi pada Senin siang (8/2).

Sekitar 80 orang terdiri 30 orang relawan ACT Bandung dan MRI Jabar, 25 orang dari Karang Taruna Kecamatan Cimenyan, dan 25 warga Kelurahan Cibeunying, bahu-membahu bekerja bakti.

Dalam kesempatan itu, ACT juga membagikan bantuan pakaian baru untuk warga yang menjadi korban banjir dan kehilangan harta bendanya. Bagja M.Ikhsan (30) dari Karang Taruna Kecamatan Cimenyan menyatakan terima kasih dengan keterlibatan ACT dan MRI membangun tanggul.

“ Kami sangat terbantu dengan hadirnya teman-teman dari ACT dan MRI. Terimakasih kami sampaikan. Kami dari Karang Taruna Kecamatan Cimenyan, berharap bisa terus bekerjasama dengan ACT dan MRI dalam penyelamatan lingkungan, agar lebih banyak lagi warga yang terbantu dari kesulitan akibat bencana alam,” ujar Bagja.

Seperti diberitakan, banjir bandang yang terjadi pada pukul 16.00 Wib berawal dari longsornya tanah dan bebatuan di perbukitan kompleks hotel dan taman golf Dago Pakar Resort, yang menimpa sungai Cibeunying melintasi rumah penduduk di bawahnya. Sehingga aliran hujan di atas perbukitan lapangan golf tersebut langsung mengalir deras dan menghantam rumah warga empat RW di Desa Cibeunying.

Satria (43), warga Desa Cibenying, berharap daerah resapan air yang sekarang sudah dibangun kompleks hotel dan lapangan golf Dago Pakar Resort, bisa difungsikan lagi. Selain itu DAM yang jebol pada tahun 2006 yang lalu, bisa dibangun kembali. Karena menurutnya pasca tidak berfungsinya DAM, Desa Cibeunying di bawahnya saat musim hujan sering dilanda banjir.

“Saya mewakili warga Cibeunying, berharap kepada instansi terkait untuk mengembalikan fungsi daerah resapan air di atas perbukitan (yang sekarang menjadi Dago Pakar Resort-red), serta dibangun kembali DAM untuk mengatur air di sungai Cibeunying,” desaknya. []

Reporter: Muhajir AR

Aksi Cepat Tanggap

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun