Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP) akan menjadi sebuah film pembuka tahun 2016 dalam jejeran persaingan konten film layar lebar di Indonesia. Menilik dari kekuatan kisah yang diangkat dari novel berjudul serupa karya Helvy Tiana Rosa, film KMGP ini digadang-gadang akan menjadi pionir film Indonesia yang dikerjakan bukan dengan motivasi utama keuntungan semata. Pasalnya, rangkaian pesan dan kisah yang bergulir dalam film layar lebar sarat makna ini dirangkai dengan satu tujuan: mengedukasi dan mengajak masyarakat Indonesia pada nilai-nilai kemanusiaan.
Selain itu, jika berjalan sesuai dengan rencana awal dan memenuhi target penonton. Helvy Tiana Rosa selaku penulis cerita utama dan produser dari film ini akan menyumbangkan keuntungan penjualan tiket film untuk urusan kemanusiaan dan pendidikan. Selain itu, akan disisihkan pula sebagian keuntungan penjualan film dalam bentuk pohon dan subsidi bertani demi memajukan ribuan petani lokal.
Pada akhirnya, Film Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP) mencoba mengajak jutaan penikmat film Indonesia untuk menebar kebaikan. Kebaikan yang awalnya bermuara dari rangkaian pesan dan makna dari cerita yang bergulir, kemudian lewat pembelian tiket pre-sale film KMGP, para pembeli tiket pre-sale akan menjadi bagian dari ratusan ribu orang lainnya yang mendukung pendidikan anak-anak di wilayah Indonesia Bagian Timur dan menyambung harapan penddidikan yang lebih layak bagi anak-anak Palestina.
Selain itu, jika tercapai target 1 juta penonton yang artinya menebak kebaikan pada 1 juta masyarakat Indonesia, Helvy Tiana Rosa pun berencana menyumbankan miliaran rupiah keuntungan untuk kemanusiaan.
“Insya Allah kalau tembus satu juta penonton, akan disumbang Rp 1 miliar untuk pendidikan di Indonesia timur. Dan Rp 1 miliar untuk anak-anak Palestina,” ungkapnya.
Berikut ini adalah Trailer dari film “Ketika Mas Gagah Pergi”
1 juta penonton yang diartikan sama dengan 1 juta kebaikan adalah target yang dipatok oleh Helvy Tiana Rosa. Target yang menurutnya tak muluk, satu juta penonton sudah cukup sebagai inisiasi awal menebar kebaikan lewat cerita film dan keuntungan produksi film. Namun Helvy tak menutup kemungkinan bahwa nantinya ketika film KMGP betul-betul resmi rilis di layar lebar jaringan bioskop tanah air, angka 1 juta penonton akan terlewati.
Walau ide untuk menyumbangkan keuntungan film bagi pendidikan di Indonesia Timur dan pendidikan di Palestina sempat terbentur oleh kepentingan Production House pembuat film KMGP, namun Helvy mengaku tak menyerah. Hingga akhirnya film KMGP dikerjakan sendiri oleh tim yang dibentuk Helvy.
“Melalui membeli tiket presale seharga Rp 100 ribu itu nantinya, hasilnya 80 persen akan disumbangkan ke petani kita dan 10 persen diwujudkan dalam bentuk pohon melalui trees.id dan 10 persennya lagi balik ke kami,” pungkasnya seperti yang dikutip dari laman Dream.co.id (cal)